Ketegangan Hizbullah dengan Israel meningkat setelah serangan Israel ke Iran. Hizbullah yang bermarkas di Lebanon merupakan salah satu sekutu utama Iran.
Hizbullah mengutuk serangan Israel ke Iran dan menganggap sebagai eskalasi berbahaya. Hizbullah menyebut Amerika Serikat (AS) memikul tanggung jawab atas serangan berbahaya oleh sekutunya itu.
"Hizbullah mengutuk keras agresi Zionis yang berbahaya terhadap Republik Islam Iran dan menganggapnya sebagai eskalasi berbahaya di tingkat seluruh wilayah," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir detikNews, Minggu (27/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amerika Serikat memikul tanggung jawab penuh atas pembantaian, tragedi, dan penderitaan," tambahnya.
Serangan Israel juga dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Lebanon. Serangan itu dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Iran.
"Pelanggaran kedaulatan Iran dan ancaman serius terhadap keamanan regional," kata Kemlu Lebanon.
Kementerian tersebut meminta Dewan Keamanan PBB dan badan-badan dunia lainnya untuk mengakhiri eskalasi militer Israel di wilayah tersebut.
Diketahui pesawat tempur Israel menyerang pangkalan militer dan serangan rudal di beberapa provinsi Iran pada hari Sabtu dini hari. Serangan ini sebagai balasan atas serangan rudal awal bulan ini.
Terbaru, Hizbullah mengeluarkan perintah evakuasi paksa pertamanya bagi penduduk Israel utara. Perintah evakuasi itu disampaikan Hizbullah lewat video berdurasi satu menit.
Dilansir Al-Jazeera, Minggu, peringatan ini ditujukan untuk 25 permukiman yang terletak di bagian utara Israel, mulai dari 3 kilometer (km) hingga 22 km dari perbatasan dengan Lebanon. Daerah ini merupakan tempat tinggal sekitar 200.000 warga Israel.
Taktik ini telah digunakan militer Israel di dan sekitar pinggiran selatan Beirut serta bagian lain Lebanon. Sekarang, giliran Hizbullah menggunakan taktik yang sama untuk pertama kalinya untuk memperingatkan tentang serangan mereka.
Baca selengkapnya di detikNews
(hsa/nor)