Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun pabrik pengolahan garam di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan pabrik yang menelan anggaran Rp 10 miliar itu diharapkan mampu mengatasi masalah harga garam Bima yang rendah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB Muslim mengatakan pabrik tersebut dibangun di Desa Pandai, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. "Pembangunannya sedang berproses," katanya kepada detikBali, Senin (21/10/2024).
Muslim mengungkapkan anggaran pembangunan pabrik pengolahan garam di Bima bersumber dari pemerintah pusat. Menurutnya, pabrik tersebut dapat memproduksi garam mencapai 10 ribu ton per tahun. "Kami harapkan proses pengerjaan segera rampung dalam beberapa bulan ke depan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota DPRD NTB Abdul Rauf mengatakan progres pembangunan pabrik pengolahan garam di daerah itu sudah mencapai 65 persen. Saat ini, pekerja sedang memasang mesin pengolah garam di pabrik tersebut.
"InsyaAllah Desember ini selesai dibangun dan langsung diuji coba," ujar Rauf saat meninjau pembangunan pabrik pengolahan garam, Senin sore.
Setelah pembangunan rampung, Rauf berujar, pabrik pengolahan garam itu akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Ia berharap Pemkab Bima bisa membina dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) andal yang akan mengelola pabrik itu.
"Kami berharap adanya pabrik ini bisa membantu mengurai problem rendahnya harga garam Bima," pungkasnya.
(iws/iws)