Soal Kematian Yahya Sinwar, Israel Ungkap Tembakan di Kepala-Peluru di Lengan

Soal Kematian Yahya Sinwar, Israel Ungkap Tembakan di Kepala-Peluru di Lengan

Tiara Aliya Azzahra - detikBali
Sabtu, 19 Okt 2024 07:38 WIB
A person that Israeli army says is Hamas chief Sinwar is seen in Tal Al-Sultan, in this screengrab from a handout video obtained on October 17, 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS Purchase Licensing Rights
Rekaman video yang diambil dari drone Israel menunjukkan sosok Yahya Sinwar bersembunyi di dalam reruntuhan bangunan saat dikejar pasukan Tel Aviv di Gaza bagian selatan. (Foto: Israel Defense Forces/Handout via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Bali -

Israel membeberkan hasil autopsi terhadap jasad pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Israel menyebut Sinwar tewas akibat tembakan di kepala.

Dilansir dari detikNews, Direktur Lembaga Forensik Nasional Israel Chen Kugel awalnya mengungkapkan Sinwar terluka di bagian lengan. Luka itu diduga akibat terkena pecahan peluru dari rudal maupun peluru tank.

Pemimpin Hamas itu disebut mengikat lengannya dengan kabel. Namun, Kugel mengatakan kabel itu tak cukup kuat mengikat dan kondisi lengan bawahnya telah hancur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kugel yang juga pengawas autopsi mengatakan Sinwar tewas akibat tembakan. Hanya saja, belum jelas siapa yang melepaskan tembakan dan senjata apa yang digunakan.

Sementara itu, militer Israel menyebut Sinwar menemui ajalnya di tangan patroli rutin pada Rabu (16/10/2024). Israel mengungkapkan sekelompok tentara sedang bergerak melalui Kota Rafah ketika mereka bertemu dengan tiga militan Palestina.

ADVERTISEMENT

Saat tentara mengejar mereka, Sinwar berpisah dari dua rekan lainnya. Pasukan Israel kemudian menembaki dengan tank ke gedung tempat dua militan bersembunyi dan yang lainnya tempat Sinwar berlindung.

Berdasarkan rekaman yang dirilis oleh militer Israel, tampak Sinwar yang tertutup debu duduk di kursi berlengan. Ia menatap ke arah pesawat tanpa awak saat perangkat itu memasuki rumah yang hancur akibat serangan.

Sementara itu, rekaman amatir menunjukkan Sinwar sendirian dengan satu tangan terluka parah dan kepalanya ditutupi syal tradisional. Ia melemparkan tongkat ke pesawat tanpa awak yang mendekat di saat-saat terakhirnya.

Militer Israel mengeklaim telah melakukan pengujian DNA bersama dengan pemeriksaan gigi dan penyelidikan forensik lainnya yang membantu mengonfirmasi identitas Sinwar. Kematian Sinwar menjadi pukulan telak bagi Hamas, gerakan militan Palestina yang telah melancarkan perang dengan pasukan Israel di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netayahu mengatakan kematian Sinwar akan mengawali berakhirnya perang di Gaza. Sebagaimana diketahui, Israel telah menghancur-leburkan Gaza sekitar setahun terakhir.

"Meskipun ini bukanlah akhir dari perang di Gaza, ini adalah awal dari akhir," kata Netanyahu, Jumat (18/10/2024).

Respons AS hingga Iran terkait Kematian Sinwar

Amerika Serikat (AS) turut merespons kematian Sinwar. Sekutu dekat Israel itu menyebut kematian Sinwar sebagai hal yang baik. AS menganggap Hamas sebagai kelompok teroris dan Sinwar juga teroris. Padahal, Hamas adalah kelompok perlawanan pendudukan Israel terhadap Palestina.

"Ini adalah hari yang baik bagi Israel, bagi Amerika Serikat, dan bagi dunia," kata Biden dilansir Al Arabiya, Jumat.

AS mengeklaim tidak terlibat dalam operasi serangan yang menewaskan Sinwar itu. Juru bicara Pentagon, Mayjen AU Patrick Ryder, menyampaikan tidak ada pasukan AS yang terlibat langsung atas kematian Sinwar.

Sementara itu, Iran yang dikenal sebagai negara anti-Zionis dan pendukung Hamas, menilai kematin Sinwar justru mengobarkan semangat perlawanan terhadap Israel. Iran menyebut Sinwar sebagai martir alias syuhada atau orang yang mati syahid.

"Semangat perlawanan akan diperkuat. Dia akan menjadi teladan bagi pemuda dan anak-anak yang akan meneruskan jalannya menuju pembebasan Palestina," kata misi Iran untuk PBB dalam sebuah unggahan di X.

"Selama kependudukan dan agresi masih ada, perlawanan akan bertahan, karena para martir yang menjadi sumber inspirasi masih hidup," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads