Belajar dari Hanni NewJeans, Ini Dampak Bullying di Tempat Kerja

Belajar dari Hanni NewJeans, Ini Dampak Bullying di Tempat Kerja

Firga Raditya Pamungkas - detikBali
Jumat, 18 Okt 2024 23:30 WIB
Jin BTS & Hanni NewJeans Hadiri Fashion Show Gucci di Milan
Hanni NewJeans. Foto: Getty Images
Denpasar -

Grup K-pop asal Korea Selatan, NewJeans, kini tengah menjadi perbincangan hangat. Sebab salah satu personelnya, Hanni atau Phẑm Ngọc HÒn, diduga menjadi korban perundungan atau bullying di lingkungan kerjanya di bawah naungan Hybe Labels, perusahaan induk dari agensi ADOR.

Kabar ini mencuat ketika Hanni memberikan kesaksian di Majelis Nasional Korea Selatan. Ia mengungkapkan bahwa manajernya menyuruh tim untuk mengabaikannya.

Kasus ini membuka mata publik terhadap kenyataan bahwa bullying di tempat kerja masih sering terjadi di berbagai industri. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang kali. Di mana pelaku memiliki kekuasaan lebih besar, sedangkan korban merasa lemah dan tidak mampu membela diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bullying di tempat kerja adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seorang pekerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sama seperti kekerasan fisik dan pelecehan seksual, bullying memberikan dampak negatif yang luas terhadap individu, organisasi, dan masyarakat pada umumnya.

Dampak Bullying di Tempat Kerja

Berikut adalah beberapa dampak utama bullying di tempat kerja

ADVERTISEMENT

1. Penurunan Produktivitas

Menurut laporan International Labour Organization (ILO) pada 2017, kekerasan dan pelecehan di dunia kerja dapat mempengaruhi hubungan antar rekan kerja, keterlibatan pekerja, serta kualitas pelayanan. Selain itu, ketidakmampuan untuk fokus pada tugas dan kelelahan emosional dapat memperpanjang waktu penyelesaian tugas-tugas harian.

2. Kesehatan Fisik dan Mental

Korban bullying sering mengalami tekanan mental, stres, dan depresi, bahkan bisa sampai kehilangan harapan jika situasinya dibiarkan berlarut-larut. Secara bertahap, kesehatan fisik korban juga akan terganggu akibat terus-menerus memikirkan tekanan yang mereka alami. Tekanan psikologis yang besar dapat berdampak serius pada kesehatan mental korban, yang pada akhirnya turut berimplikasi pada kesehatan fisik mereka.

3. Penurunan Motivasi Kerja dan Loyalitas

Akibatnya, korban kehilangan motivasi kerja dan loyalitas karena merasa tidak dihargai oleh perusahaan. Hal ini membuat dorongan untuk berkontribusi secara positif dalam lingkungan kerja menjadi hilang.

4. Reputasi Perusahaan Buruk

Perusahaan yang lalai dan tidak bertanggung jawab baik melindungi tindakan bullying di kantornya atau acuh tak acuh akan membuat perusahaan memiliki citra yang buruk di mata masyarakat dan calon masyarakat.

5. Partisipasi Pasar Tenaga Kerja

Laporan ini juga menyoroti menurunnya keterlibatan perempuan dalam perusahaan, karena bullying dapat menghalangi mereka untuk memasuki dunia kerja akibat ketakutan akan pelecehan. Bullying sering terjadi ketika seseorang dengan kekuasaan lebih besar menindas mereka yang lebih lemah.

Akibatnya, perempuan yang sebenarnya layak dan berpotensi berprestasi menjadi enggan atau terhalang untuk bergabung ke dalam lingkungan kerja.

Cara Mengatasi Bullying di Tempat Kerja

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi bullying di tempat kerja sebagai berikut:

1. Tetap Tenang

Cobalah untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi. Pelaku biasanya hanya ingin melihat reaksi emosional dari korban saat dibully. Karena itu, tetaplah tenang sambil memikirkan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk mengatasi situasi ini.

2. Atasi Masalah Secara Langsung

Jika pelaku terus-menerus mengganggu, cobalah untuk memberanikan diri dan tanyakan langsung alasan di balik tindakan bullying tersebut. Mintalah dengan tegas agar pelaku menghentikan perilaku tersebut.

3. Laporkan ke HRD

Melaporkan kejadian bullying kepada HRD perusahaan adalah salah satu langkah terbaik. HRD memiliki tanggung jawab untuk melindungi pekerja dari tindakan semacam ini. Dengan melibatkan HRD, diharapkan menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

4. Bicarakan dengan Orang Lain

Membicarakan pengalaman bullying dengan rekan kerja atau orang terpercaya dapat meringankan beban emosional dan stres. Selain itu, diskusi ini dapat membantu Anda mendapatkan sudut pandang atau solusi baru untuk menghadapi masalah tersebut.

5. Cari Pekerjaan Lain

Jika bullying terus berlanjut dan tidak ada solusi yang memadai, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Tidak ada salahnya mencari lingkungan kerja yang lebih positif dan memiliki kebijakan serta budaya kerja yang lebih mendukung.

Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads