Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta membantah tudingan dirinya gagal menangani krisis air di Kuta Selatan, Badung, selama 10 tahun menjabat. Menurut calon wakil gubernur Bali yang berpasangan dengan Wayan Koster itu, penanganan krisis air membutuhkan proses.
Giri membeberkan sejak 2017, pemerintah berupaya untuk mencari sumber air untuk mendukung kebutuhan air di Kuta Selatan. Bahkan, dia mendukung pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Kecamatan Petang. Bendungan itu diharapkan dapat membantu suplai air ke wilayah Badung selatan.
"Bukan (baru mengurusi air). Itu kan ada proses. Nanti setelah Bendungan Sidan diresmikan, minimal Badung dapat tambahan suplai air 500 liter/detik," kata Giri Prasta ditemui di Kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Kamis (19/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, dia melanjutkan, debit air ke Kuta Selatan sudah mencapai 750 liter/detik. Bahkan, pemerintah berupaya untuk menambah kapasitas air menjadi 1.000 liter/detik.
Giri menegaskan proses penambahan instalasi jaringan ke wilayah perbukitan tandus Kuta Selatan dan sekitarnya sedang diupayakan segera teralisasi. Selain pengadaan pipa tambahan, dua reservoir juga mulai dibangun.
"Tahun ini sudah berjalan dan ditargetkan 2025 tuntas. Kami sedang bangun jaringan instalasi dan reservoir semua di selatan," kata politikus PDIP itu.
"Nanti jika Bendungan Sidan sudah siap, mampu memberikan suplai 500 liter/detik itu maka 1.500 liter/detik bisa terealisasikan juga untuk ke wilayah selatan," ucap Giri.
Dia mengeklaim upaya meningkatkan kapasitas air di Badung secara umum dan khususnya wilayah selatan sudah dilakukan sejak 2017. Menurutnya jika sumber-sumber air permukaan ini bisa dimanfaatkan, maka Pemkab Badung menekankan agar penggunaan air bawah tanah bisa dibatasi.
"Sehingga tidak ada lagi pemanfaatan sumber air bawah tanah. "Nanti kami minta tutup semua yang sumur bor, kami akan hilangkan," tandas Giri Prasta.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Badung, I Wayan Disel Astawa, menyoroti kinerja Giri Prasta menangani air bersih di Kecamatan Kuta Selatan yang belum terselesaikan meski sudah 10 tahun memimpin.
Sentilan untuk Giri Prasta itu dilontarkan Disel di kediamannya saat menyambut deklarasi tim pemenangan cagub-cawagub Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (PAS) serta cabup-cawabup Badung I Wayan Suyasa-Alit Yandinata (Suyadinata) di Badung, Senin (16/9/2024).
Disel mempertanyakan penggunaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung yang mencapai Rp 7 hingga 9 triliun, mengingat masalah air bersih dan kemiskinan masih terjadi di wilayah tersebut.
"Di Kuta Selatan kita kekurangan air, lalu pihak sebelah mengatakan baru sekarang siap menyelesaikan masalah air. Tetapi 10 tahun memimpin, ke mana saja?" ujar Disel.
(hsa/gsp)