Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Badung, I Wayan Disel Astawa, menyoroti kinerja Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta terkait masalah air bersih di Kecamatan Kuta Selatan yang belum terselesaikan meski sudah 10 tahun memimpin. Disel mempertanyakan penggunaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung yang mencapai Rp 7 hingga 9 triliun, mengingat masalah air bersih dan kemiskinan masih terjadi di wilayah tersebut.
"Di Kuta Selatan kita kekurangan air, lalu pihak sebelah mengatakan baru sekarang siap menyelesaikan masalah air. Tetapi 10 tahun memimpin, ke mana saja?" ujar Disel di kediamannya saat menyambut deklarasi tim pemenangan Mulia-PAS dan Suyadinata di Badung, Senin (16/9/2024).
Menurutnya, masalah air di Badung selatan perlu segera dievaluasi, terutama karena perkembangan pariwisata dan peningkatan jumlah penduduk yang signifikan. Disel juga menyoroti perlunya peningkatan daya dorong mesin air agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uang ada, seharusnya daya dorong air itu bisa diperbaiki lebih banyak," tambah pria yang duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali itu.
Disel mendorong masyarakat untuk mendukung perubahan yang lebih luas di Bali. Disel mengeklaim, calon gubernur Bali dari Partai Gerindra, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, berkomitmen melakukan pemerataan ekonomi Bali utara, barat, dan timur, salah satunya dengan mewujudkan pembangunan Bandara Bali Utara.
Disel berharap masyarakat memilih Mulia-PAS sebagai gubernur dan wakil gubernur Bali serta Suyadinata sebagai bupati dan wakil bupati Badung untuk membawa perubahan dan perbaikan di Bali.
(iws/iws)