AirNav Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan International Air Transport Association (IATA). Melalui kerja sama itu, pilot berpeluang untuk memilih dan mengajukan rute penerbangan.
"Tidak melalui rute (penerbangan) konvensional. Tapi, bisa memilih rute antara pintu masuk dan pintu keluar. Untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan penerbangan," kata Direktur Utama AirNav Indonesia Polana Pramesti di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (17/9/2024).
Polana mengungkapkan pilot atau maskapai dapat meminta rute penerbangan tertentu dengan tetap mempertimbangkan sejumlah hal. Rute terpendek, tidak padat lalu lintas udara dan aman dari cuaca buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilot atau maskapai mempertimbangkan faktor itu berdasarkan hasil pantauan dari satelit. Intinya, pilot dapat memilih rute yang paling cepat, aman, dan memberi dorongan udara saat pesawat sedang terbang.
"Kemudian diajukan kepada kami. Nanti dievaluasi sama timnya AirNav Indonesia," kata Polana.
Polana mencontohkan sudah ada sejumlah penerbangan melalui rute pilihan itu. Di antaranya, rute Bali-India yang awalnya harus transit di Jakarta, kini sudah dapat rute langsung. Ada juga penerbangan haji dari Makassar yang dapat ditempuh langsung ke Arab Saudi.
Dengan rute pilihan itu, dia berujar, pesawat dapat menghemat konsumsi avtur. Polana mencatat efisiensi avtur yang digunakan melalui rute pilihan mencapai 1.374 ton atau US$ 1,2 juta per tahun.
"Selama ini menggunakan (rute) konvensional, melewati titik-titik yang sudah ditentukan. Kalau sekarang dari titik manapun, sudah bisa langsung ke Bali. Jadi, pakai jalan pintas," jelasnya.
Polana mengatakan metode pemilihan rute langsung itu awalnya hanya diterapkan pada penerbangan regional. Sekarang, metode tersebut sudah bekerja sama dengan sejumlah maskapai asing di kawasan Asia pasifik.
Selain rute, AirNav juga membahas kerja sama pengadaan tenaga ahli bidang perencanaan penyelenggaraan navigasi penerbangan. Juga kerja sama di sektor peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan.
Untuk diketahui, rute pilihan pilot atau maskapai yang disebut user preferred route (UPR) itu diprakarsai IATA dan AirNav sejak 2022. UPR kali pertama diujicobakan di wilayah udara Indonesia (Jakarta FIR dan Ujung Pandang FIR) sejak 5 Oktober 2023.
(iws/iws)