.webp)
Maskapai Wings Air menghentikan layanan penerbangan rute Toraja-Manado, Sulawesi Selatan (Sulsel) karena beban operasional dan sepinya penumpang. Padahal Wings Air baru saja membuka rute ini 2 pekan lalu.
"Saat ini operasional penerbangan Wings Air rute Toraja-Manado sedang dalam tahap evaluasi berkala (penghentian layanan)," kata Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro kepada detikSulsel, Rabu (23/7/2025).
Danang menjelaskan ada sejumlah alasan dilakukan penghentian layanan. Termasuk evaluasi permintaan penumpang yang sepi dan operasional layanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyesuaian operasional penerbangan Wings Air di rute Toraja-Manado dilakukan sejak 18 Juli berdasarkan evaluasi menyeluruh yang mencakup berbagai aspek, seperti tingkat permintaan penumpang, operasional layanan, dan efisiensi rute," bebernya.
Namun Danang menyebut jika pihak Wings Air tetap membuka kesempatan untuk rute Toraja-Manado kembali beroperasi. Menurutnya, saat ini sedang dilakukan komunikasi dengan para pihak terkait seperti pemerintah setempat.
"Kami tetap membuka peluang untuk pengoperasian kembali rute tersebut di waktu mendatang sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan potensi wilayah. Wings Air terus menjalin komunikasi dengan pihak terkait," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, maskapai Wings Air resmi membuka penerbangan perdana rute Manado-Tana Toraja pada Senin (7/7). Wings Air melayani penerbangan rute ini 2 kali dalam sepekan dengan menggunakan pesawat ATR 72-600.
"Rute baru ini merupakan hasil inisiasi dan sinergi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Wings Air, dengan harapan meningkatkan konektivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, serta memperkuat sektor pariwisata dan budaya di Sulawesi," kata Danang dalam keterangannya, Rabu (9/7).
Untuk diketahui, Wings Air juga sebelumnya telah menghentikan layanan penerbangan rute Toraja-Makassar. Penghentian dilakukan karena sepinya penumpang.
"Rute Toraja-Makassar yang dilayani Wings Air sejak Juli sudah setop beroperasi karena keterisian kursi yang kurang," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Toraja Markus Banne Padang kepada detikSulsel, Kamis (17/7).
(ata/sar)
