Vaksinasi rabies darurat dilaksanakan di Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan. Hal itu dilakukan setelah adanya kasus anjing rabies gigit balita berusia 3,5 tahun pada Selasa (3/9/2024).
"Terkait dampak dari darurat rabies di Desa Selanbawak, kami mengadakan vaksin. Ini baru tercapai 41 (hewan peliharaan). Kami juga menyisir dan ada anjing yang kontak erat, terutama anak (anjing) ada 3 harus kami eliminasi (suntik mati)," jelas Perbekel Desa Selanbawak I Made Merta ditemui detikBali, di Balai Banjar Selanbawak Kaya, Desa Selanbawak, Senin pagi.
Setelah adanya kasus gigitan anjing rabies itu, masyarakat diberikan edukasi agar tetap menjaga kondisi hewan peliharaannya. Hanya saja, tidak sedikit masyarakat yang masih belum memahami terkait pemberian vaksinasi bagi hewan peliharaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang-kadang anjing yang tidak terdata yang banyak, jadi konsep kami lemah karena data anjing, pemiliknya siapa tidak jelas, sehingga vaksinasinya (pemberian) agak kesulitan," tambah Mertaa.
Sementara, Staf UPTD Puskeswan 1 Tabanan I Made Indra Wirawan menyebut kegiatan vaksinasi rabies darurat tidak hanya dilaksanakan di Balai Banjar Selanbawak Kaja, tapi juga mendatangi rumah warga. Vaksinasi hari ini dilakukan terhadap 89 hewan peliharaan.
Ia menyebut kasus rabies di wilayah Kecamatan Marga sudah pernah terjadi pada 2023, tepatnya di Desa Baru.
Korban gigitan anjing rabies itu adalah seorang anak. Beruntung anak yang digigit selamat dan sudah mendapatkan penanganan.
"Di Marga sampai saat ini telah dua kali (kasus gigitan) anjing rabies. Ini kedua kalinya dan ini pertama kali pada 2024," kata Made Indra.
Made Indra mengimbau agar masyarakat untuk bisa memberikan vaksinasi tepat waktu. Idealnya setiap 8 bulan sekali diberikan vaksinasi rabies.
Baca juga: Anjing Rabies Gigit Balita di Tabanan |
Sebelumnya diberitakan, ada lima orang warga di Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan, menjadi korban keganasan anjing yang sama. Satu di antaranya adalah balita berusia 3,5 tahun.
"Iya kejadian dua hari lalu, setelah dicek dan dieliminasi dan diambil sampel yang diizinkan pemilik, hasil uji lab positif rabies," ungkap Kepala UPTD Puskeswan 1, I Wayan Sutarja.
Anjing tersebut merupakan peliharaan warga setempat, tapi dilepasliarkan. Sutarja mengungkapkan sebenarnya di wilayah itu sudah ada program vaksinasi rabies beberapa waktu lalu. Namun, anjing itu luput divaksin lantaran pemiliknya tidak berada di rumah.
(nor/nor)