Kabut dan rintik hujan mengiringi konser bertajuk Sunset di Kebun chapter Bali. Meski begitu, para penonton tak beranjak. Mereka tetap setia duduk lesehan di depan panggung demi menyaksikan penampilan musisi favorit mereka.
Sunset di Kebun digelar selama dua hari dari 7-8 September 2024 di Kebun Raya Bali, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali. Para penonton rela datang jauh-jauh dari Denpasar hingga Nusa Dua untuk menyaksikan konser musik yang dibalut dengan kampanye lingkungan itu.
Arman Anwar salah satunya. Pria berusia 40 itu harus menempuh perjalanan sekitar tiga jam dari Nusa Dua untuk menyaksikan Sunset di Kebun, di Bedugul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempatnya seru, terbuka di alam. Semoga nanti kabutnya hilang," tutur Arman yang datang bersama keluarganya, Sabtu (7/9/2024).
Arman sekeluarga menyaksikan konser tersebut selama dua hari. Lantaran jarak dari tempat tinggalnya menuju Bedugul cukup jauh, dia bersama keluarga memutuskan menginap di sekitar kebun raya tersebut. "Kami sudah menyiapkan vila untuk menginap di dekat sini," imbuhnya.
Diki Purnawibowo setali tiga uang. Pria asal Denpasar itu datang berdua bersama pacarnya demi bisa menyaksikan band favoritnya, Fourtwnty.
"Tadi berangkat sekitar pukul 11 siang. Kurang lebih dua jam perjalanan (dari Denpasar) demi menonton Fourtwnty nanti malam," ucap Diki.
General Manager Event Kebun Raya, Abi Irawan, menuturkan konser Sunset di Kebun digelar dengan konsep intim. Kali ini, konser musik di alam terbuka itu juga dijadikan sebagai ajang untuk memperkenalkan tumbuhan air bernama Bucephalandra kepada penonton.
"Selain intimate show, kami selalu menyelipkan pesan konservasi dan edukasi. Kami mengangkat tanaman Buchephalandra dari Kalimantan," ujar Abi.
Abi menuturkan tanaman dengan ruas daun menyerupai tanduk banteng itu memiliki keunikan tersendiri. Menurutnya, lokasi tumbuhnya Buchephalandra dapat menjadi indikator perairan di suatu daerah bersih.
Melalui konser itu, Abi berujar, pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan tentang ragam tanaman asli Indonesia sembari menonton konser. Penonton juga bisa mengeskplorasi ruang hijau di sekitar venue utama yang dinamai Natura. Tak hanya itu, mereka juga dapat mengikuti berbagai workshop edukasi maupun konservasi tanaman secara gratis.
"Ada edukasi tentang tanaman Buchephalandra itu sendiri. Lalu ada Tutur Daun yang mengolah limbah plastik menjadi sebuah produk, dan tidak lupa ada program Raya Budaya dengan mengenalkan musik rindik khas Bali," jelas Abi.
Sunset di Kebun kali hari pertama diisi oleh sederet musisi, antara lain Mella, Matahirra, Astera, Feby Putri, Nidji, dan Fourtwnty. Pengisi acara hari kedua juga tak kalah menarik, yakni Yan Sanjaya, Ether, Leeyonk Sinatra, Efek Rumah Kaca, Ghea Indrawari, hingga HIVI!
(iws/iws)