Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan Indonesia bakal berbagi pengalaman melakukan digitalisasi kepada delegasi Mesir. Hal ini akan dilakukan dalam pertemuan bilateral dengan Mesir saat High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali.
Budi Arie mengungkapkan pertemuan bilateral tersebut merupakan permintaan langsung dari delegasi Mesir. Negeri Piramida itu menjadi negara pertama yang mengajukan pertemuan bilataeral di forum IAF 2024.
"Indonesia negara besar, negara berpengalaman. Sekarang kita juga bisa sharing bagaimana digitalisasi dapat meningkatkan lompatan ekonomi dan kemajuan negara," ujar Budi Arie di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (1/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menuturkan hubungan Indonesia dengan Mesir telah terjalin cukup lama. Selain itu, Mesir menjadi negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka secara historis.
Dia berharap melalui forum tersebut, kedua belah pihak dapat mencapai komunikasi dan pembicaraan yang lebih intens mencakup hal-hal yang substansial. Budi juga mengungkapkan hampir 2,3 miliar penduduk dunia belum memiliki akses internet. Hal itu menjadi salah satu masalah yang dibahas.
Menurutnya, keterbatasan akses internet banyak dialami negara-negara miskin dan berkembang. Terutama di Afrika dan Asia Selatan. Maka, ancaman kejahatan siber belum terlalu dirasakan oleh negara-negara tersebut.
"Karena itu, mereka belum pada ada ancaman siber. Orang internet saja tidak punya, bagaimana mau diancam. Oleh karena itu, kami lebih diskusi kepada pembangunan yang saling menguntungkan bagi hubungan Indonesia dengan banyak negara di Afrika, karena kita punya sejarah bersama ketika negara-negara Afrika itu mendeklarasikan diri sebagai negara yang merdeka," beber Ketua Relawan Pro-Jokowi (Projo) itu.
Di sisi lain, Budi Arie mengatakan forum tersebut menjadi forum internasional terakhir yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dalam masa kepemimpinannya. Dia pun berharap forum tersebut dapat menimbulkan kesan terbaik.
"Bukan hanya bagi masyarakat Indonesia, tapi juga masyarakat dunia bahwa kita mempunyai histori yang baik dengan negara-negara Afrika. Khususnya kita adalah penggagas konferensi Asia Afrika 1955. Sehingga spirit ini bisa terus bergema bagi Indonesia karena komitmen Indonesia sesuai dengan konstitusi dasar kita adalah menjaga perdamaian dunia," urai Budi.
(hsa/hsa)