Layanan kesehatan ibu dan anak sudah diresmikan dan mulai beroperasi hari ini di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kerobokan. Para balita yang merupakan anak narapidana (napi) perempuan kini tak perlu dibawa ke puskesmas di luar LPP Kerobokan untuk mendapatkan layanan kesehatan.
"Saya dan ibu-ibu lain merasa senang sekarang posyandunya ada di dalam (area LPP). Jadi, saya bisa dampingi anak periksa kesehatan di sini," kata Grace (21), narapidana kasus narkoba yang divonis empat tahun penjara ditemui detikBali di LPP Kerobokan, Jumat (30/8/2024).
Grace menuturkan sebelum posyandu itu beroperasi di LPP Kerobokan, ada petugas kesehatan yang selama ini membawa anaknya berobat dan periksa kesehatan ke Puskesmas Kuta Utara. Kini, Grace tak perlu khawatir menunggu di dalam jeruji besi sementara anaknya yang masih usia delapan bulan itu dibawa ke puskesmas.
"Selama ini, saya menunggu di dalam (penjara). Anak saya yang dibawa ke luar (ke puskesmas)," kata perempuan asal Papua itu.
Setali tiga uang, Anggita Fili (27), napi kasus narkoba, juga merasa senang posyandu sudah beroperasi di areal dalam LPP. Anaknya yang berusia setahun delapan bulan baru saja diimunisasi polio dan campak di posyandu itu.
"Saya senang dengan adanya posyandu. Ini saya baru nemenin anak imunisasi," kata Anggita.
Anggita mengingat masa-masa saat dirinya terciduk polisi satu setengah tahun lalu. Dia hamil tiga bulan saat terciduk polisi gegara narkoba. Hampir dua tahun berlalu, dia membesarkan anaknya di penjara.
Anak semata wayangnya itu kini berusia setahun delapan bulan. Sebelum ada posyandu, dia mengaku tak enak hati melihat anaknya menangis saat dibawa dan diantar kembali petugas medis dari puskesmas ke LPP Kerobokan.
"Sebelum ada posyandu, anaknya saja yang (dibawa) ke luar. Ke puskesmas. Jadi, ya kayak gimana gitu perasaannya. Pulang-pulang, anak saya nangis. Nah, sekarang bisa didampingi," katanya.
Kepala LPP Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani mengatakan posyandu itu melayani semua narapidana yang masih mendekam maupun yang sudah bebas, karyawan LPP, hingga masyarakat umum. Ada seorang dokter, dua perawat, dan beberapa bidan dari Puskesmas Kuta Utara yang melayani di puskesmas itu.
"Ada bidan dari Puskesmas Kuta Utara yang mendampingi. Mereka yang mengarahkan untuk keperluan imunisasi serta keperluan lain bayi dan ibunya," kata Andiyani.
Andiyani mengatakan layanannya mencakup pengobatan, imunisasi, dan pemeriksaan kesehatan terkait untuk ibu dan anaknya. Yakni, timbang dan ukur tinggi badan, imunisasi, konsultasi gizi, pemberian vitamin, dan pengobatan untuk ibu dan anak.
Layanannya, dilakukan sebulan sekali. Tapi, ada perawat dak dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan setiap hari terhadap para narapidana dan anaknya.
"Jadi, narapidana yang meskipun sudah bebas bersyarat, pegawai juga yang sedang hamil atau punya balita, bisa ke posyandu ini. Ada bubur untuk anak-anak itu setiap hari.
Andiyani mengatakan saat ini hanya ada lima dari 243 narapidana yang memiliki anak di bawah usia tiga tahun. Mereka terciduk polisi dalam keadaan hamil. Sedangkan posyandu itu merupakan yang keempat setelah LPP Tangerang, Bandung, dan Semarang.
(hsa/hsa)