Hari Raya Galungan adalah hari besar umat Hindu. Biasanya pada saat Hari Raya Galungan, sekolah hingga perkantoran akan libur. Kapan Hari Raya Galungan 2024?
Peringatan Hari Raya Galungan diperingati sebanyak dua kali dalam setahun berdasarkan penanggalan kalender Masehi. Simak penjelasan mengenai kapan Galungan 2024 dilaksanakan dan makna hari suci tersebut.
Galungan 2024 Tanggal Berapa?
Hari Raya Galungan jatuh setiap 210 hari atau enam bulan tepatnya pada Rabu atau Buda Kliwon Dungulan. Hari Raya Galungan akan jatuh pada September 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2023 tentang Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2024.
- Selasa, 24 September 2024: Hari Raya Suci Penampahan Galungan
- Rabu, 25 September 2024: Hari Raya Suci Galungan
- Kamis, 26 September 2024: Hari Raya Suci Umanis Galungan
Makna Hari Raya Galungan
Melansir laman Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (PHDI), Hari Raya Galungan dimaknai dengan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan). Hari raya ini kerap dikaitkan dengan kisah peperangan antara Bhatara Indah dengan Mayadenawa.
Bhatara Indah melambangkan dharma dan Mayanadewa melambangkan adharma. Peperangan ini dimenangkan oleh Bhatara Indah.
Pada saat Budha Kliwon Wuku Dungulan, umat Hindu menghaturkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa atas segala ciptaannya di dunia ini. Secara rohani, manusia mengendalikan hawa nafsu yang mengganggu ketentraman batin. Hawa nafsu tersebut dikenal dengan nama Kalatiga, yakni:
1. Kala Amangkurat: Nafsu yang selalu ingin berkuasa. Nafsu serakah untuk mempertahankan kekuasaan yang sekalipun menyimpang dari kebenaran.
2. Kala Dungulan: Nafsu untuk mengalahkan semua yang dikuasai oleh kerabat atau orang lain.
3. Kala Galungan: Nafsu untuk menang dengan berbagai cara yang tidak sesuai dengan etika agama.
Musuh-musuh yang ada pada diri manusia yang harus terlebih dahulu dikalahkan, yakni kenafsuan (kama), kemarahan (kroda), keserakahan (mada), iri hati (irsya) atau semua yang tergolong dalam sad ripu atau sapta timira. Dalam menyambut Hari Raya Galungan, Umat Hindu hendaknya dapat mengendalikan nafsu-nafsu tersebut.
(nor/nor)