Gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Dusun Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, kembali terbakar sejak Sabtu (17/8/2024) dan belum padam hingga Rabu (21/8/2024). Asap pekat bahkan masuk ke permukiman warga sejak beberapa hari terakhir.
"Kalau di Kintamani ini kabut dan bikin nyaman, lah di sini beda lagi. Walaupun mirip seperti Kintamani, tapi tiap hari harus hirup asap dari TPA. Kapan ini berakhir," kata salah satu warga setempat, Aryanta, kepada detikBali, Rabu.
TPA Sente sudah terbakar sejak Maret 2024. Gunungan sampah di sana hingga saat ini masih menyisakan titik panas, mengeluarkan asap, dan belum bisa dipadamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung I Nyoman Sidang mengatakan upaya pemadaman api terus dilakukan. Namun, karena angin berembus kencang dan cuaca panas membuat api belum bisa dipadamkan. Sehingga hingga saat ini TPA Sente masih tutup.
"Asap yang sangat pekat menyulitkan proses pemadaman. Kami terus upayakan selain menggunakan kendaraan DLHP, pemadaman juga dibantu oleh pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung," ungkap Sidang, Rabu.
Sidang mengatakan api yang muncul itu adalah dari titik asap yang sudah ada sebelumnya. Api tidak bisa dimatikan karena berada jauh di dalam tumpukan sampah.
"Sebenarnya setiap hari kami siram dengan empat tangki air, tapi karena tidak bisa diurai karena penuhnya sampah di TPA ini jadi apinya kembali membesar lagi. Hari ini masih diupayakan, asapnya masih sangat tebal," jelasnya.
Walaupun kondisi TPA Sente sudah overload, petugas masih membuang residu sampah baik yang dikelola DLHP, termasuk residu dari desa. Rencana pemasangan injeksi belum bisa dilakukan karena sulit mendapat pipa dari besi.
"Sempat meminta bantuan ke PLN dan Telkom untuk bisa menggunakan besi bekas mereka, tapi hingga saat ini belum tersedia. Sehingga upaya injeksi agar gas metan bisa keluar, belum bisa dilakukan," sebut Sidang.
Sementara, sampah residu di tempat olah sampah setempat (TOSS) center sebanyak 28-30 ton masih dibuang ke TPA Sente. Rencananya, sampah residu akan ditangani menggunakan alat incinerator berteknologi termal.
"Rencana pengadaan baru tahun anggaran perubahan 2024 ini senilai Rp 2,5 miliar," pungkas Sidang.
(nor/nor)