Api di TPA Sente Klungkung Makin Besar, Kebakaran Sulit Dipadamkan

Api di TPA Sente Klungkung Makin Besar, Kebakaran Sulit Dipadamkan

Putu Krista - detikBali
Selasa, 20 Feb 2024 14:16 WIB
Kondisi kebakaran di TPA Sente kian membesar,  asap pekat memenuhi TPA, Selasa (20/2/2024). (foto : Putu Krista/detikBali).
Foto: Kondisi kebakaran di TPA Sente kian membesar, asap pekat memenuhi TPA, Selasa (20/2/2024). (Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, kembali terbakar, Minggu (18/2/2024) malam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung mengaku kesulitan memadamkan api. Saat ini, api kian membesar dan asap pekat memenuhi area TPA.

Selama 2024, TPA Sente sudah dua kali mengalami kebakaran. Sebelumnya, Pemkab Klungkung menetapkan siaga darurat kebakaran TPA selama dua minggu hingga 10 Februari 2024.

Pantauan detikBali, Selasa (20/2/2024), asap pekat memenuhi seluruh area TPA dan menyebar ke permukiman warga. Petugas pemadam kebakaran juga tampak kesulitan memadamkan api. Sebab, asap sangat pekat ditambah bau sampah yang menyengat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan sudah berupaya maksimal untuk memadamkan api. BPBD juga berbagi tugas dengan Damkar Klungkung.

"Kami dari BPBD di dari sisi barat dan selatan, sedangkan Damkar dari utara hingga tengah, tapi tetap saja api terus membesar," kata Widiada, Selasa.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, api sulit dipadamkan lantaran ada gas metan dalam jumlah besar dari tumpukan sampah. Bahkan, api kali ini lebih besar dari kebakaran sebelumnya.

"Sampah plastik dan bahan-bahan sampah yang kering sangat banyak, kami tetap upayakan pemadaman dengan cara disiram," imbuh Widiada.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung I Nyoman Sidang mengatakan sebelumnya sempat membuang residu sampah sehari sebelum TPA terbakar lagi.

"Kami sempat buang residu lagi ke TPA, tapi karena cuaca panas dan tidak pernah ada hujan di kawasan TPA, gas metan kembali naik menimbulkan percikan api dan membakar residu sampah yang sebelumnya dibuang," beber Sidang.

Dia mengungkapkan upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh petugas dari BPBD Klungkung, BPBD Bali, dan Damkar Klungkung untuk mengurangi asap yang menyebar ke permukiman warga. Menurut Sidang, kendala saat ini adalah kedalaman sampah lebih dari 30 meter yang sudah menumpuk sejak 1990.

"Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengurai gas metan, mulai dari menyalurkan ke perumahan untuk dimanfaatkan secara gratis oleh warga dan melakukan penutupan TPA dari tahun 2017," pungkas Sidang.




(hsa/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads