Desa di Klungkung Kewalahan Atasi Sampah, Menumpuk dan Berbau Busuk

Desa di Klungkung Kewalahan Atasi Sampah, Menumpuk dan Berbau Busuk

Putu Krista - detikBali
Jumat, 15 Mar 2024 13:39 WIB
Tumpukan sampah di Desa Kusamba, Klungkung, Jumat (15/3/2024).
Tumpukan sampah di Desa Kusamba, Klungkung, Jumat (15/3/2024). Foto: Putu Krista/detikBali
Klungkung -

Sejumlah sampah menumpuk di Kabupaten Klungkung, Bali. Misalkan, di Desa Kusamba, Dawan. Sampah-sampah di desa tersebut menumpuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Perbekel Desa Kusamba, I Nengah Semadi Adnyana, kesulitan menangani sampah yang awalnya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maupun Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center.

"Pegawai di TOSS sedikit dan alat juga kurang sehingga tidak bisa mengelola sampah banyak. TPA (Sente) juga terbakar, jadi sampah menumpuk di pinggir jalan," kata Semadi, Jumat (15/3/2024).

Semadi bingung membuang sampah di mana. Walhasil, sampah menumpuk di Desa Kusamba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbekel Desa Selat, Gusti Putu Ngurah Adnyana, setali tiga uang. Dia kelimpungan membuang sampah warga desa.

Ngurah Adnyana menjelaskan Desa Selat memiliki tempat pengolahan sampah sendiri. Namun, sisa pengolahan atau residu tidak bisa dibuang ke TPA Sente karena TPA itu masih kerap terbakar.

"Mau dibawa ke mana lagi ini," ungkap Ngurah Adnyana.

Ngurah Adnyana menyayangkan sampah tidak bisa dibuang ke TOSS Center. Padahal, tempat tersebut adalah tempat pengolahan yang besar dimiliki Pemkab Klungkung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung, I Nyoman Sidang, menuturkan belakangan TOSS di desa-desa tidak mampu lagi mengolah sampah yang terus bertambah. Sampah di kota Klungkung saja kini setiap harinya lebih dari 32 ton.

"Itu saja belum bisa kami tuntaskan. Belum lagi TPA tempat membuang residu sampah juga berkali-kali terbakar," kata Sidang.

Sidang mengatakan berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi sampah. Bahkan, saat ini DLHP Klungkung sedang menjajaki kerja sama dengan pengusaha asal Jepang untuk mengolah sampah menjadi energi terbarukan.

"Mudah-mudahan ini berhasil sehingga menambah lagi satu upaya penanganan sampah di Klungkung," imbuh Sidang.




(gsp/hsa)

Hide Ads