Investasi di Bali Lampaui Target, Nyaris Tembus Rp 18 Triliun

Investasi di Bali Lampaui Target, Nyaris Tembus Rp 18 Triliun

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 14 Agu 2024 16:26 WIB
Sidang paripurna DPRD Bali, Rabu (14/8/2024).
Foto: Sidang paripurna DPRD Bali, Rabu (14/8/2024). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya membeberkan capaian investasi di Bali yang mencapai hampir Rp 18 triliun atau Rp 17,99 triliun pada triwulan II 2024. Jumlah tersebut melampaui target.

"Total Investasi di Bali terus meningkat, melampaui target total investasi tahun 2024 sebesar Rp 16,230 triliun," klaim Mahendra saat membacakan pidato capaian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam sidang paripurna DPRD Bali di Hari Jadi Provinsi Bali ke-66, Rabu (14/8/2024).

Mahendra mengatakan pertumbuhan ekonomi Bali juga terus bertumbuh, yakni mencapai 5,98 persen pada triwulan I 2024 dan sebesar 5,36 persen pada triwulan II. Kemudian, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) terus meningkat, yakni mencapai lebih dari Rp 74,77 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu sejalan dengan persentase kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang berkurang. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Mahendra melanjutkan, persentase penduduk miskin sebesar 4 persen dan persentase kemiskinan ekstrem 0,19 persen.
"Tingkat pengangguran terbuka terus berkurang, data BPS 2024 tercatat sebesar 1,87 persen," kata Mahendra.

Dalam pidatonya, Mahendra menonjolkan konsep 'ngrombo' atau spirit kerja sama dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan.

ADVERTISEMENT

Pemprov Bali juga berupaya memperbaiki akses dan infrastruktur jalan dan air bersih untuk mempercepat kemajuan daerah yang tertinggal. Menurut Mahendra, infrastruktur penting untuk mengatasi tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Bali.

"Karena berdampak langsung dengan kesejahteraan rakyat, penanganannya dilakukan secara komprehensif," kata purnawirawan jenderal bintang dua itu.

Mahendra memaparkan semangat 'ngrombo' juga dilakukan bersama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan menyertakan berbagai stakeholder. Misalkan, dalam mengatasi pengangguran terbuka, beberapa hal yang dilakukan adalah memetakan profil pencari kerja dan ketersediaan lapangan kerja, serta memfasilitasi pelatihan.

"Serta melakukan pembinaan dan pengawasan kepada agen atau penyalur tenaga kerja guna memberikan perlindungan kepada pencari kerja," ujar Mahendra.

Berikutnya, memfasilitasi kemudahan berusaha, pemberian bantuan modal usaha untuk memulai usaha, dan memfasilitasi pengembangan UMKM. Selain itu, juga memastikan ketaatan dunia usaha dan industri untuk mempekerjakan tenaga kerja difabel dan tenaga kerja lokal.

Pemprov Bali juga memberi perhatian besar terhadap penanganan stunting atau balita kontet. "Sama halnya dengan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting menjadi prioritas utama untuk ditangani karena menyangkut tumbuh kembang anak bangsa. Upaya penanganan stunting dilakukan mulai dari hulu dengan melakukan intervensi spesifik dan intervensi sensitif," tandas Mahendra.




(hsa/hsa)

Hide Ads