Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin mengatakan, total realisasi investasi saat ini berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 6,34 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 2,23 triliun.
"Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat memiliki potensi besar dalam berbagai sektor yang dapat menarik perhatian investor," ujar Ronny dalam keterangan resmi Diskominfo Kota Bandung, Rabu (20/11/2024).
Menurut Ronny, beberapa sektor unggulan investasi di Kota Bandung meliputi sektor transportasi, pergudangan, telekomunikasi jasa lainnya seperti industri kimia dan farmasi, hotel dan restoran, serta perumahan dan perkantoran.
"Kami juga mengintegrasikan sektor besar dengan UMKM agar dampak ekonomi lebih luas dan inklusif. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Pj Wali Kota Bandung A. Koswara, investasi tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi kota, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Karena itu dia mendorong masuknya investasi di sektor padat karya dan ekonomi kreatif, karena sektor ini mampu mengintegrasikan potensi talenta lokal Kota Bandung.
"Investasi ini harus mampu menurunkan angka pengangguran terbuka yang masih di angka 7,4 persen serta menyelesaikan masalah ketimpangan ekonomi. Kami mendorong investasi di sektor padat karya dan ekonomi kreatif, karena sektor ini mampu mengintegrasikan potensi talenta lokal Kota Bandung yang sudah diakui," ungkap Koswara.
Tercapainya target realisasi investasi Kota Bandung mendapat apresiasi dari Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi. Dia menekankan agar masuknya investasi di Kota Bandung harus berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
"Investasi bukan hanya soal nilai, tetapi juga dampaknya terhadap masyarakat. Kita harus memastikan investasi yang masuk mampu meningkatkan daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan," singkatnya. (bba/yum)