Fakta-fakta Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar-Analisis Pengamat

Fakta-fakta Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar-Analisis Pengamat

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 11 Agu 2024 15:21 WIB
Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. DPP Partai Golkar)
Bali -

Kabar mengejutkan datang dari Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Airlangga menyatakan dirinya sudah hengkang dari posisi tersebut per Sabtu (10/8/2024) malam.

Airlangga beralasan pengunduran diri tersebut untuk memastikan stabilitas transisi pemerintahan baru. Menurutnya, DPP Golkar akan segera mengambil langkah berdasarkan aturan partai.

"Dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Golkar," ujar Airlangga, seperti dikutip dari detikNews, Minggu (11/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu 10 Agustus 2024. Selanjutnya sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku," imbuhnya.

Tinggalkan Rumah Dinas Menko Perekonomian

Airlangga Hartarto di rumah dinas Widya Chandra, Jaksel.Airlangga Hartarto di rumah dinas Widya Chandra, Jaksel. Foto: Ori Salfian

Setelah menyatakan pengunduran diri sebagai Ketum Golkar, Airlangga terpantau meninggalkan rumah dinas Menko Perekonomian pada Minggu siang.
Ia tampak keluar dari rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, pukul 13.17 WIB.

ADVERTISEMENT

Tampak di lokasi Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, hingga politikus Golkar Maman Abdurrahman. Beberapa orang di dalam terlihat mencium tangan Airlangga sebelum dirinya pergi dari kediaman.

Namun, Airlangga tidak menyampaikan sepatah kata pun saat ditanya wartawan terkait kabar dirinya mundur. Airlangga keluar menggunakan mobilnya berpelat B-1220-ZZH.

Golkar sebelumnya sempat diterpa isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) sebelum muncul kabar Airlangga mundur dari ketum. Beberapa senior Golkar saat ini meminta kader menaati jadwal Munas resmi Golkar, yaitu akhir tahun 2024.


Golkar Segera Tentukan Plt Ketum

Waketum Partai Golkar Erwin Aksa mengatakan partainya bakal menggelar rapat pleno penentuan Plt Ketua Umum pengganti Airlangga Hartarto lusa. Menurutnya, rapat pleno itu akan dihadiri oleh jajaran pengurus partai.

"Ya, ditentukan plenonya Selasa depan. Nanti di situ baru ada penentuan Plt dan tanggal Munas," kata Erwin kepada wartawan, Minggu.

Erwin mengungkapkan ada pembicaraan antara jajaran pengurus Golkar dengan Airlangga Hartarto di kediaman menteri Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan siang tadi. Erwin mengatakan Airlangga bakal fokus menyelesaikan tugas-tugas di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"Pak Airlangga sedang konsentrasi dalam kabinet. Dan yang tentunya tadi statement beliau memberikan kesempatan pada yang muda ya untuk berkarier," ujar Erwin.

Analisis Pengamat soal Mundurnya Airlangga dari Ketum Golkar

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai langkah mundurnya Airlangga terkait benturan kekuatan di internal Golkar. Menurutnya, faksi dalam internal Golkar sudah muncul menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu.

"Langkah mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketum Partai Golkar tak lepas dari kuatnya benturan antar kekuatan di internal Partai Golkar, di mana faksi-faksi besar mulai berbenturan satu sama lain sejak jelang Pilpres 2024 lalu," kata Khoirul dalam keterangannya, Minggu.

Menurut Khoirul, internal Golkar memiliki kepentingannya masing-masing. Buktinya, dia berujar, terlihat ketika Golkar masih ke sana-sini menentukan koalisi sebelum bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres 2024.

"Benturan ini sempat terlihat ketika Golkar tengah utak-atik koalisi Pilpres, di mana saat itu Golkar sempat hampir mendekat dengan PDIP," kata dia.

"Hal itu diyakini sejumlah kalangan sebagai alasan mengapa akhirnya Airlangga sempat diperiksa lembaga penegak hukum terkait kasus minyak goreng," imbuhnya.

Khoirul menduga ada kekuatan tersembunyi yang bergerak di balik keputusan Airlangga tersebut. Dia memprediksi Agus Gumiwang akan menggantikan Airlangga sebagai Ketum Golkar.

"Kali ini, 'the invisible hand' tampaknya kembali bergerak karena langkah dan keputusan Airlangga di sejumlah Pilkada dianggap kurang tegas dan sering memunculkan ketidakpastian," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads