PT Arta Samudera Line, perusahaan penyedia jasa Kapal MT Elisabet Satu yang terbakar di perairan Pulau Gilitepekong, Karangasem, Bali, buka suara. Perusahaan meminta maaf dan akan bertanggung jawab penuh atas insiden yang menewaskan lima anak buah kapal (ABK) tersebut.
"Perusahaan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam proses penanganan insiden ini, serta kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung," ujar Manager Operasional PT Arta Samudera Line, Budi Kurniawan, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8/2024).
Kapal MT Elisabet Satu adalah milik PT Arta Samudera Line untuk mengangkut produk bahan bakar minyak (BBM). Budi menyebut terdapat sebanyak 21 kru yang berada di Kapal MT Elisabet Satu. Diketahui 16 kru selamat dengan sebagian mengalami luka ringan dan 5 orang meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi Kapal MT Elisabet Satu saat ini dinyatakan aman dan api berhasil dipadamkan. Proses pendinginan di area kapal juga sudah selesai dilakukan. Kapal tanker tersebut telah melabuhkan jangkar di perairan sekitar 5,5 kilometer dari Terminal BBM Manggis.
Budi memastikan tidak terjadi pencemaran atau kebocoran muatan BBM di area perairan. Seluruh muatan BBM masih berada di kapal dan akan dilakukan pemindahan agar distribusi BBM tetap berjalan lancar.
"Perusahaan akan bertanggung jawab penuh atas dampak-dampak yang terjadi akibat insiden ini. Ucapan duka juga kami sampaikan sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarga korban yang terdampak dari insiden di kapal MT Elisabet Satu," ujar Budi.
PT Arta Samudra Line berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan keamanan kapal serta memastikan seluruh prosedur operasi dipatuhi dengan ketat. Perusahaan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan berterima kasih atas pengertian serta dukungan semua pihak," pungkas Budi.
(nor/gsp)