Bawaslu Sebut Bali-Nusra Masuk Tingkat Kerawanan Sedang Saat Pilkada 2024

Bawaslu Sebut Bali-Nusra Masuk Tingkat Kerawanan Sedang Saat Pilkada 2024

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 30 Jul 2024 17:43 WIB
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Nusa Dua, Badung, Selasa (30/7/2023). (Foto:Β Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Nusa Dua, Badung, Selasa (30/7/2023). (Foto:Β Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Badung -

Tingkat kerawanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) masuk dalam kategori rawan sedang. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada di Bali dan Nusra di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (30/7/2024).

"Tingkat kerawanan NTT rawan sedang, NTB rawan sedang, Bali rawan sedang. Segi konteks sosial politiknya, keamanan penyelenggaraan pemilu rawan sedang, dimensi kontestasi dan partisipasi rawan sedang. Hak memilih juga ini sudah tidak ada masalah," beber Rahmat.

Meskipun cenderung lebih aman, Bawaslu tetap mewaspadai daerah-daerah yang berpotensi terjadinya bentrok seperti di tingkat kabupaten/kota. Meski begitu, ia menegaskan masih menunggu hasil penelitian terkait potensi kerawanan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rahmat, indeks kerawanan bisa dilihat dari kejadian-kejadian yang muncul pada Pilkada sebelumnya. Daerah yang tergolong sangat rawan, dia berujar, ditandai dengan munculnya kerusuhan di wilayah tersebut.

Berdasarkan indikator itulah, Bawaslu menilai Bali dan Nusra tidak masuk dalam kategori yang tinggi dalam kerawanan Pilkada. "Misalnya, Makassar pasti tinggi karena pernah ada kerusuhan Pilkada sebelumnya. Itu menjadi parameter. Supaya tidak terjadi, harus ada mitigasinya," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Rahmat menilai kerawanan Pilkada lebih besar dibandingkan saat Pemilihan Umum (Pemilu) beberapa waktu lalu. Sebab, kedekatan antara masyarakat dengan kontestan Pilkada cenderung lebih rekat.

"Kedekatan antara tim sukses, masyarakat, dan juga kompetisi yang sesama keluarga mungkin terjadi," pungkasnya.




(iws/hsa)

Hide Ads