2 Calon Dokter Spesialis Unud Segera Disanksi Buntut Dugaan Asusila

2 Calon Dokter Spesialis Unud Segera Disanksi Buntut Dugaan Asusila

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Selasa, 30 Jul 2024 14:00 WIB
Ketua Komite Koordinasi Pendidikan, Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana, Sp.PD-Kger, FINASIM, Selasa (30/7/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Foto: Ketua Komite Koordinasi Pendidikan, Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana, Sp.PD-Kger, FINASIM, Selasa (30/7/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Denpasar -

RSUP Prof IGNG Ngoerah dan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud) menggelar pertemuan guna membahas dugaan asusila dua calon dokter spesialis. Hasilnya kedua calon dokter spesialis akan segera disanksi.

Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Skill Lab pada Selasa (30/7/2024). Ketua Komite Koordinasi Pendidikan I Gusti Putu Suka Aryana mengatakan hasil rapat tersebut menetapkan ulah kedua calon dokter spesialis termasuk pelanggaran berat.

"Sudah dirapatkan. Kami dari rumah sakit, dari FK. Sudah menetapkan itu termasuk golongan pelanggaran berat," ungkap Suka Aryana kepada detikBali, Selasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disinggung soal sanksi yang akan diberikan, Suka Aryana enggan membeberkan lebih lanjut. Pasalnya, sanksi akan dituangkan ke dalam berita acara.

"Nanti sanksi akan dibuatkan berita acaranya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Aryana juga tidak membenarkan soal sanksi pemecatan dari RSUP Prof Ngoerah maupun FK Unud. Sanksi berupa pemecatan dikatakan hanya untuk pelanggaran dengan kategori sangat berat.

"Itu (sanksi pemecatan) sangat berat. Kalau ini (kasus dua calon dokter spesialis) berat," jelasnya.

Rapat yang berlangsung di Lantai II, Gedung Skill Lab itu tak menghadirkan kedua calon dokter spesialis yang terlibat skandal. Sebab, rapat hanya berlangsung antara pihak rumah sakit dan kampus.

Nantinya, pihak rumah sakit dan kampus akan kembali menggelar pertemuan dengan agenda meminta klarifikasi yang bersangkutan. Belum diketahui kapan klarifikasi akan berlangsung, namun disebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Kami selalu berusaha menjaga agar kedua nama institusi ini baik. Ini oknum dan bisa terjadi di mana saja," pungkasnya.




(nor/nor)

Hide Ads