Kecam Pidato Netanyahu di Kongres AS, Hamas: Propaganda dan Kebohongan!

Kecam Pidato Netanyahu di Kongres AS, Hamas: Propaganda dan Kebohongan!

Matius Alfons Hutajulu - detikBali
Kamis, 25 Jul 2024 07:15 WIB
A child weaves between columns of Hamas militants as they parade through the streets for Bassem Issa, a top Hamas commander, who was killed by Israeli Defense Force military actions prior to a cease-fire reached after an 11-day war between Gazas Hamas rulers and Israel, in Gaza City, Saturday, May 22, 2021. (AP Photo/John Minchillo)
Kelompok Hamas. (Foto: AP/John Minchillo)
Bali -

Hamas mengecam pidato Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres Amerika Serikat (AS). Pihak Hamas menyebut pidato Netanyahu itu sebagai propaganda dan kebohongan.

"Propaganda dan kebohongan tak berdasar yang digunakan sebagai alasan untuk melakukan kejahatan keji terhadap perempuan, anak-anak, dan orang tua di Gaza," kata pihak Hamas, seperti dikutip dari detikNews, Kamis (25/7/2024).

Hamas menyatakan Netanyahu gagal mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera. Padahal, ada upaya mediasi dari Mesir dan Qatar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, AS disebut-sebut terus mendorong gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan. Para pejabat AS juga menyerukan Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata sebelumnya di tengah negosiasi bolak-balik selama berbulan-bulan antara kelompok tersebut dan Israel.

Netanyahu Sebut Perang Tak Akan Berhenti

Dalam pidatonya di Kongres AS, Netanyahu menegaskan akan terus berperang di Gaza hingga kelompok Hamas hancur. Ia menyebut akan memulangkan semua sandera Israel.

ADVERTISEMENT

"Israel akan terus melancarkan perang di Gaza sampai kami menghancurkan kemampuan militer Hamas," kata Netanyahu di depan Kongres AS.

Dia lantas menguraikan visinya untuk Gaza baru pascaperang. Ia mengeklaim aktivitas Israel sekadar menjaga keamanan di Gaza dan tidak berencana bermukim di sana.

"Di masa mendatang, kami harus tetap mengontrol keamanan di sana untuk mencegah bangkitnya kembali teror untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," imbuhnya.

Gaza, Netanyahu melanjutkan, harus dipimpin oleh orang Palestina yang tidak berusaha menghancurkan Israel. Menurutnya, demiliterisasi dan deradikalisasi di Gaza adalah kunci agar tercipta perdamaian.

Netanyahu menilai demiliterisasi dan deradikalisasi berhasil diterapkan di Jerman dan Jepang setelah Perang Dunia II. Dia pun menyebut dua konsep itu telah menghasilkan perdamaian, kemakmuran, dan keamanan selama beberapa dekade.

"Setelah kemenangan kami, dengan bantuan mitra regional, demiliterisasi dan deradikalisasi Gaza juga dapat mengarah pada masa depan keamanan, kemakmuran, dan perdamaian," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads