Anjing gila yang mengamuk di Jembrana, Bali, dipastikan positif rabies sesuai hasil pemeriksaan laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Anjing tersebut menggigit 11 warga di tiga banjar di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.
"Hasil laboratorium positif rabies, sehingga kami lanjutkan vaksinasi massal di tiga banjar lokasi gigitan," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Jembrana, I Wayan Widarsa, kepada detikBali, Senin (22/7/2024).
Widarsa mengungkapkan total ada 25 kasus gigitan anjing positif rabies tercatat di Kabupaten Jembrana hingga Juli 2024. Menindaklanjuti kasus rabies ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana menggelar vaksinasi massal di tiga banjar lokasi gigitan. Yaitu, Banjar Palungan Batu, Banjar Sawe, dan Banjar Taman.
Vaksinasi emergency dipusatkan di tiga banjar tersebut, karena menjadi jalur yang dilalui anjing rabies. Saat ini masih difokuskan di Banjar Palungan Batu dengan total populasi sekitar 171 ekor anjing.
"Sekarang masih berlanjut vaksinasi di Banjar Palungan Batu. Data sementara sudah 130 ekor anjing telah divaksinasi dengan estimasi populasi sebanyak 171 ekor. Untuk dua banjar lainnya akan kami lanjutkan hingga tuntas di hari berikutnya," urai Widarsa.
Dia memastikan seluruh korban gigitan anjing yang berjumlah 11 orang telah mendapatkan vaksin antirabies (VAR). Salah seorang di antaranya, yakni anak berusia 7 tahun mendapatkan serum antirabies karena mengalami luka pada area risiko tinggi, yaitu wajah.
"Satu korban baru ini mengalami luka gigitan di area risiko rendah, yaitu di kaki. Oleh karena itu, penanganan yang dilakukan adalah pemberian VAR," jelasnya.
Widarsa memperkirakan jumlah kasus gigitan anjing rabies tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk itu, dia akan menggencarkan vaksinasi masal di zona merah rabies.
"Ada total 25 kasus gigitan anjing positif rabies hingga bulan Juli 2024 ini. Kami harap kasus tidak meningkat dan kami gencarkan vaksinasi," tandas Widarsa.
Simak Video "Tindak Lanjut Seusai Desa Selanbawak Masuk Zona Merah Rabies"
(hsa/gsp)