Kenapa Angka 13 Sering Disebut Angka Sial? Ini Asal Mulanya

Kenapa Angka 13 Sering Disebut Angka Sial? Ini Asal Mulanya

Rio Raga Sakti - detikBali
Rabu, 17 Jul 2024 06:30 WIB
Ilustrasi angka 13
Angka 13. Foto: Unsplash/Bekky Bekks
Denpasar -

Angka 13 telah lama dianggap sebagai simbol kesialan di seluruh dunia. Namun, apa alasan angka 13 sering disebut angka sial?

Sudah sejak dulu angka 13 berkaitan dengan mitos-mitos tertentu. Bahkan, di jaman modern seperti sekarang masih banyak orang yang percaya tentang mitos yang dimiliki angka 13 itu.

Dikutip dari hasil rangkuman detikEdu, berikut asal mula angka 13 sering disebut sebagai angka sial. Yuk, simak sampai akhir!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal Usul Angka Sial 13

Ketakutan terhadap angka 13 sebagai simbol kesialan berawal dari dokumen hukum tertua di dunia, yaitu Kode Hammurabi. Hal ini terjadi karena dilaporkan bahwa Hammurabi menghilangkan hukum ke-13 dari daftar aturan hukumnya.

Namun, penghilangan tersebut sebenarnya adalah kesalahan administratif yang dilakukan oleh salah satu penerjemah awal dokumen tersebut yang tidak berhasil menyatukan satu baris teks. Faktanya, kode tersebut tidak menuliskan hukum-hukumnya secara numerik.

Angka 13 sering dikaitkan dengan beberapa tamu makan malam dalam cerita terkenal yang tidak diinginkan. Dalam mitologi Nordik, dewa Loki adalah tamu ke-13 yang tiba di sebuah pesta di Valhalla dan menipu tamu lainnya untuk membunuh Dewa Baldur.

Cerita terkenal lainnya yang memperkuat ketakutan terhadap angka 13 adalah cerita dalam Alkitab. Dalam kisah ini, Yudas yang merupakan seorang rasul telah mengkhianati Yesus. Yudas adalah tamu ke-13 pada Perjamuan Terakhir.

Pada kenyataannya, proses sosiokultural dapat mengasosiasikan nasib buruk dengan angka apapun. Ketika kondisi mendukung, rumor atau takhayul dapat menciptakan realitas sosialnya sendiri.

Pandangan dari Segi Psikologis Terhadap Ketakutan Berlebih ke Angka 13

Seperti yang diketahui, ada banyak jenis fobia yang dapat dialami seseorang. Namun, beberapa orang mungkin menahan diri untuk menghadapinya karena alasan psikologis tertentu. Fobia sering kali muncul sebagai respons terhadap pengalaman negatif yang dialami oleh seseorang secara langsung.

Salah satu contoh fobia yang terkenal adalah perasaan takut terhadap angka 13. Angka ini sering dianggap sebagai angka yang membawa sial. Perasaan ini kerap didasarkan pada pengalaman yang tidak lazim.

Secara praktis, angka 13 jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan angka 12. Misalnya, tidak ada bulan ke-13 dalam kalender, penggaris dengan panjang 13 inci, atau waktu yang ditunjukkan sebagai jam 13 (dalam format AM/PM). Kehadiran yang jarang dari angka 13 dalam konteks ini dapat memperkuat rasa asing terhadapnya sehingga memungkinkan timbulnya fobia.

Penelitian psikologis menunjukkan bahwa kita cenderung lebih menyukai hal-hal yang akrab dan kurang menyukai yang terasa asing. Kondisi ini menjelaskan mengapa lebih mudah bagi kita untuk mengaitkan angka 13 dengan hal-hal yang negatif atau membawa kesialan.




(nor/nor)

Hide Ads