Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Denpasar mengusulkan kepada Pemkot Denpasar agar Embung Sanur dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal tersebut dia sampaikan dalam rapat paripurna ke-15 masa persidangan II DPRD Kota Denpasar.
"Mengingat terkait dengan keberadaan Embung Sanur situasinya hampir sama dengan penataan Pantai Sanur. Fasilitas tersedia namun tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Denoasar, Wayan, Suwirya saat membacakan pandangan fraksi partai di kantor DPRD Kota Denpasar, Senin (15/7/2024).
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyebut saat ini Embung Sanur masih dikelola oleh pemerintah pusat. Sama halnya dengan Pelabuhan Sanur dan kawasan Tahura yang pengelolaannya belum diserahkan sepenuhnya kepada Pemkot Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Statusnya masih belum diserahkan oleh pemerintah pusat untuk hal ini karena pasti perlu proses dan kami juga tidak tahu kenapa pemerintah pusat selalu kendalanya seperti ini," kata Arya Wibawa.
Dia mengaku sudah melakukan upaya kepada pemerintah pusat terkait pengelolaan Embung Sanur. Disinggung soal prediksi kapan pengelolaan Embung Sanur dapat diberikan ke Pemkot, Arya Wibawa tidak dapat memberikan kepastian soal itu.
"Kalau pun seperti Pelabuhan Sanur yang sudah kami kejar tapi, masih juga belum diserahkan oleh pemerintah pusat, apalagi Embung Sanur dan Tahura kawasan mangrove yang ada wantilan untuk G20. Itu kan masih dikelola oleh pemerintah pusat," ungkapnya.
Arya Wibawa menuturkan pihaknya telah berkomitmen kepada masyarakat apabila suatu aset atau lahan, misalnya Embung Sanur telah diberikan ke Pemkot maka, pengelolaannya akan diberikan kepada desa adat setempat. Terlebih, Embung Sanur memiliki berbagai potensi.
Dia juga menerangkan sebelumnya telah terjalin komunikasi dengan desa adat di kawasan Embung Sanur. Menurutnya, pihak desa adat telah mengaku bersedia untuk mengeluarkan UMKM terbaik mereka untuk nantinya dapat ditempatkan di Embung Sanur.
"Kami lihat potensi (Embung Sanur) itu akan kami kembangkan untuk UMKM yang ada di sekitar daerah itu. Misalnya, crowded di Mertasari (maka) kami tarik dia ke Embung Sanur. Embung Sanur lumayan keren untuk tempat wisata dan duduk-duduk bagi keluarga. Sudah bagus sekali (di sana)," akunya.
Hal yang sama juga akan berlaku apabila kawasan Tahura nantinya dapat diserahkan kepada Pemkot Denpasar. Nantinya pengelolaan kawasan tersebut akan diserahkan kepada Desa Adat Kepaon.
(hsa/hsa)