Dipecat Sepihak oleh Mardiono, Pengurus PPP Bali Siapkan Perlawanan

Dipecat Sepihak oleh Mardiono, Pengurus PPP Bali Siapkan Perlawanan

Aryo Mahendro - detikBali
Jumat, 12 Jul 2024 14:33 WIB
Plt Ketua DPW PPP Bali Idy Muzayyad (kiri) bersama Plt Sekretaris DPW PPP Bali M Thobahul Aftoni (kanan) menyerahkan surat keberatan pemecatan pengurus DPW PPP Bali di kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu (10/7/2024).Β (Foto: Dok. DPW PPP Bali)
Plt Ketua DPW PPP Bali Idy Muzayyad dan Plt Sekretaris DPW PPP Bali M Thobahul Aftoni saat menyerahkan surat keberatan pemecatan pengurus DPW PPP Bali di kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu (10/7/2024).Β (Foto: Dok. DPW PPP Bali)
Denpasar -

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono memecat seluruh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Bali. Terkait itu, DPW PPP Bali pun menyiapkan perlawanan.

Plt Ketua PPP Bali Idy Muzayyad berencana menggugat pemecatan secara sepihak terhadap dirinya ke mahkamah partai. Idy menegaskan pemecatan itu dilakukan Mardiono tanpa komunikasi dengan kader DPW PPP Bali.

"Komunikasi secara formal belum ada. Hanya dari surat-menyurat itu," kata Idy kepada detikBali, Jumat (12/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idy menegaskan DPW PPP Bali masih berupaya mengajukan pembatalan terkait keputusan Mardiono. Meski begitu, dia mendorong dua anggota DPRD Jembrana terpilih Hasbil Ma'ani atau Hairul Adib untuk bisa menggantikan dirinya sebagai ketua DPW PPP Bali.

"Sebenarnya, kami ingin pengganti (ketua) DPW PPP Bali ini adalah kader Bali yang terpilih jadi anggota dewan," kata Idy.

ADVERTISEMENT

Idy mengungkapkan PPP Bali hanya memiliki dua kader yang terpilih dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Keduanya, yakni Hasbil dan Hairul yang berhasil mengamankan kursi DPRD Jembrana periode 2024-2029.

Dia berharap kedua anggota DPRD Jembrana terpilih itu dapat menjadi saluran aspirasi bagi masyarakat yang bersuara melalui PPP Bali. Menurutnya, posisi Hairul atau Hasbil sebagai anggota DPRD Jembrana juga diharapkan dapat menyokong keuangan DPW PPP Bali.

"Kalau (kader) nggak punya posisi, susah bagi PPP. Tapi, kalau anggota dewan, meskipun itu di tingkat kabupaten karena memang kami punya itu, ya lebih tepat," ujar Idy.

Sebelumnya, Idy heran dengan keputusan partai yang memecat dirinya secara sepihak. Ia mengeklaim kinerja DPW PPP Bali cukup signifikan karena mendapat kenaikan kursi 100 persen di DPRD kabupaten/kota.

Dia juga menyesalkan tidak pernah diajak musyawarah tentang kebijakan pergantian kepengurusan DPW Bali itu. Idy pun mendorong pengurus dan kader PPP lainnya untuk mengawasi kebijakan partai yang melenceng.




(iws/hsa)

Hide Ads