PNS Klungkung Coba Bunuh Diri Diduga Terjerat Utang Judi Online

PNS Klungkung Coba Bunuh Diri Diduga Terjerat Utang Judi Online

Putu Krista - detikBali
Kamis, 11 Jul 2024 13:19 WIB
Korban YA tergeletak di sudut ruang kamar kosnya setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya, Rabu (10/7/2024). (foto : Dok Polsek Klungkung).
Foto: YA mencoba bunuh diri di kamar kosnya, Rabu (10/7/2024). (Dok. Polsek Klungkung).
Klungkung -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Motif YA (33) nekat melakukan percobaan bunuh diri mulai terkuak. Pria yang tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) salah satu instansi di Kabupaten Klungkung, Bali, itu diduga stres karena terbelit utang akibat kalah judi online.

Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Made Teddy Satria Permana mengungkapkan dugaan tersebut muncul dari keterangan sejumlah saksi. Mereka mengetahui kebiasaan YA yang suka bermain judi online. Diduga, terakhir kali bermain dia mengalami kekalahan cukup banyak hingga terbelit utang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diduga karena depresi, YA tidak masuk kerja hingga 10 hari. Namun, untuk memastikan dugaan tersebut butuh keterangan dari YA yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung akibat luka sayatan di pergelangan tangan. Karena itu, polisi belum meminta keterangan langsung dari YA.

"Keterangan lanjutan dari korban masih belum dilakukan, saat ini dirawat di RSUD Klungkung, akibat luka sayatan di pergelangan tangannya," ungkap Teddy kepada detikBali, Kamis (11/7/2024).

Percobaan bunuh diri yang dilakukan YA terungkap setelah dua rekan kerjanya, Resa dan Wiarti, mengunjungi tempat kos YA di Jalan Gajah Mada, Semarapura, Klungkung, Rabu (10/7/2024) sore. Keduanya sebelumnya sudah sempat berulang kali menelepon. Sebab, YA sudah 10 hari tidak masuk kerja. Namun, telepon itu tidak pernah diangkat. Resa dan Wiarti akhirnya memutuskan datang untuk memastikan kondisi YA.

Setibanya di kamar kos, Resa dan Wiarti mengetuk pintu beberapa kali, tapi tak kunjung ada jawaban. Mereka lantas meminta bantuan pemilik kos untuk membuka kamar YA menggunakan kunci cadangan. Namun, upaya itu gagal. Pintu tidak bisa dibuka dengan kunci serep, karena ada kunci tercantol dari dalam, sehingga pemilik kos berinisiatif mengambil tangga, lalu mengecek melalui ventilasi udara.

Saat diintip lewat lubang udara, pemilik kos langsung terkejut dan menduga terjadi sesuatu pada YA. Sebab, hanya terlihat kaki YA di dekat lemari. Dia langsung menghubungi Polsek Klungkung. Begitu tiba, petugas lantas mendobrak kamar YA. Begitu masuk ke kamar, YA didapati tergeletak dalam kondisi lemas dan pergelangan tangan keluar darah.

Sementara itu, Humas RSUD Klungkung, I Gusti Putu Widiyasa, mengatakan YA masuk ke IGD RSUD Klungkung dengan kondisi lemas dan luka sayat pada lengan kanan dan kirinya. YA langsung mendapat perawatan intensif.

"Saat ini dalam perawatan di ruang Pikat RSUD. Kondisinya membaik tapi masih lemas, tidak mau bicara dan tidak bisa dikonfirmasi dari pihak kami (RSUD)," tandas Widiyasa.




(hsa/hsa)

Hide Ads