Truk Angkut Serbuk Kayu Terguling Saat Hendak Masuk Kapal di Gilimanuk

Truk Angkut Serbuk Kayu Terguling Saat Hendak Masuk Kapal di Gilimanuk

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Minggu, 07 Jul 2024 11:12 WIB
Truk bermuatan serbuk kayu yang terguling di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (6/7/2024).
Foto: Truk bermuatan serbuk kayu yang terguling di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (6/7/2024). (Istimewa)
Jembrana -

Sebuah truk bermuatan serbuk kayu sengon terguling di Pelabuhan LCM Gilimanuk, Jembrana, Bali, sekitar pukul 21.00 Wita, Sabtu (6/7/2024). Peristiwa ini terjadi saat truk hendak naik ke Kapal Motor Penumpang (KMP) Agung Samudra XVIII.

Truk berpelat nomor S 8547 UB yang dikemudikan oleh Rio Rido Ramadhan (30) asal Bojonegoro, Jawa Timur, ini diduga terguling karena muatannya yang berat dan tinggi. "Menurut keterangan saksi, truk tersebut awalnya melaju dengan posisi maju saat hendak naik ke kapal. Namun, karena muatannya yang berat dan tinggi, serta air laut sedang surut, truk tersebut miring dan akhirnya terguling," ungkap Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Mulyadi, saat dikonfirmasi detikBali, Minggu (7/7/2024).

Evakuasi dilakukan dengan menarik truk yang terguling tersebut menggunakan truk besar. Namun evakuasi berjalan cukup sulit lantaran adanya proses bongkar muat di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian ini menyebabkan antrean kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk. Setelah beberapa percobaan untuk dilakukan penarikan, truk akhirnya bisa dievakuasi sekitar pukul 22.30 Wita," kata Mulyadi.

Dugaan sementara penyebab truk terguling adalah karena muatannya yang berat dan tinggi, serta posisi air laut yang sedang surut. Muatan serbuk kayu yang berat dan tinggi diduga membuat truk tidak seimbang saat melaju di tanjakan kapal.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, posisi air laut yang sedang surut membuat ketinggian dermaga dan kapal menjadi lebih tinggi, sehingga semakin memperparah ketidakseimbangan truk," papar Mulyadi.




(hsa/hsa)

Hide Ads