.webp)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) Bali Wayan Koster membuka peluang koalisi partainya dengan Partai Gerindra di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024.
"Bisa saja terwujud itu (koalisi). Bisa saja," ujar Koster di kantor DPD PDIP Bali, Jumat (21/6/2024).
Koster juga mengapreasiasi Gerindra Bali yang mengajukan namanya sebagai salah satu Bakal Calon Gubernur Bali ke DPP Gerindra. Gubernur Bali periode 2018-2023 itu bersyukur dan berterima kasih jika ada partai lain yang mengusung dirinya.
"Yang kedua kita tunggu aja keputusan DPP partai," lanjutnya.
Koster belum bisa memastikan waktu keluarnya rekomendasi dari DPP PDIP mengenai Cagub dan Cawagub Bali yang akan bertarung di Pilkada 2024, November.
Dia menegaskan akan menyerahkan semua keputusan siapa kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Mungkin akhir Juli atau awal Agustus. Kan pendaftaran 27 Agustus, masih lama," ucap pria asal Desa Sambiran, Buleleng itu.
Menurutnya, salah satu pertimbangan DPP PDIP untuk memilih cawagub adalah situasi peta politik saat ini.
"(Kira-kira siapa yang mendampingi) Ya itu terserah DPP," tandas Koster.
Sebelumnya, Sekretaris DPC PDI Perjuangan (PDIP) Badung Putu Parwata mengatakan belum ada satu pun kader yang dapat lampu hijau untuk maju di Pilgub Bali 2024 sejak Rakernas PDIP di Jakarta, akhir Mei lalu. Termasuk duet Wayan Koster-Giri Prasta yang diusulkan DPC PDIP Badung.
"Belum ada. Nanti diberikan," kata Parwata di kantor DPD PDI Perjuangan Bali, Jumat (7/6/2024).
Meski belum ada sinyal, Parwata menegaskan semua kader PDIP di Bali siap menerima siapa pun yang ditunjuk Megawati. Demikian pula seandainya duet Ketua DPD PDI Perjuangan Wayan Koster dan Ketua DPC PDI Perjuangan Badung Giri Prasta harus berubah.
"Sekali lagi, semuanya mungkin. Tapi pasti yang terbaik yang direkomendasikan oleh Bu Mega. Perkiraan (rekomendasinya) bulan Juli. Karena pendaftaran (bakal calon) tanggal Agustus 2024," kata Ketua DPRD Badung itu.
(hsa/hsa)
