Batas Daratan Pulau Jawa dan Sejarah Terbentuknya

Batas Daratan Pulau Jawa dan Sejarah Terbentuknya

Rusmasiela Mewipiana Presilla - detikBali
Selasa, 18 Jun 2024 12:49 WIB
White map of Java isolated on a trendy color, a blue green background and with a dropshadow. Vector Illustration (EPS10, well layered and grouped). Easy to edit, manipulate, resize or colorize.
Ilustrasi Pulau Jawa. Foto: iStock
Denpasar -

Pulau Jawa adalah pulau terluas kelima di Indonesia dan ketiga belas di dunia. Pulau Jawa memiliki luas sekitar 138.793,6 km² (53.588,5 mil²) dengan batas-batas wilayah daratan dan laut. Apa saja batas daratan Pulau Jawa? Simak di sini.

Pulau Jawa dihuni oleh sekitar 255,18 juta jiwa atau lebih dari 60 persen populasi Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016.

Sejarah Terbentuknya Pulau Jawa

Pulau Jawa terbentuk dari gabungan dua lempeng benua lebih dari 60 juta tahun yang lalu, pada Zaman Pra-Tersier. Pada masa itu, Pulau Jawa merupakan bagian dari superbenua Pangea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batuan dasar Pulau Jawa berasal dari berbagai masa, dengan Jawa bagian barat terbentuk pada akhir Zaman Kapur dan menjadi bagian dari Paparan Sunda. Sementara Jawa bagian timur diyakini berasal dari pecahan benua Australia, yang dikenal sebagai East Java Microcontinent.

Sekitar 100-70 juta tahun yang lalu, bagian timur dan barat Pulau Jawa 'bertabrakan' dan bergabung, membentuk awal Pulau Jawa yang kita kenal sekarang. Bukti tubrukan ini ditemukan di sesar purba di bawah Sungai Luk Ulo di Kebumen, Jawa Tengah, yang membentang hingga Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan.

ADVERTISEMENT

Proses geologis terus berlanjut dengan aktivitas vulkanik dan pengendapan yang membentuk berbagai fitur alam Pulau Jawa. Sekitar 36 hingga 10,2 juta tahun yang lalu, terjadi aktivitas vulkanik dahsyat, menghasilkan lapisan batuan piroklastik dan batupasir vulkanik yang tebal. Bukti ini ditemukan pada gunung api purba seperti Gunung Api Purba Semilir dan Gunung Api Purba Nglanggeran.

Seiring waktu, jalur vulkanik bergeser ke arah utara akibat subduksi lempeng samudera Indo-Australia, menonaktifkan gunung api purba di selatan dan menciptakan jalur vulkanik baru di bagian tengah Pulau Jawa. Proses ini berlangsung hingga masa kini, membentuk Pulau Jawa dengan berbagai bentang alamnya yang unik dan kompleks.

Batas Wilayah Pulau Jawa

Pulau ini dikelilingi oleh beberapa batas perairan dan daratan yang signifikan. Secara geografis, Pulau Jawa memiliki beberapa batas daratan yang penting. Berikut ini merupakan batas wilayah dari Pulau Jawa yang perlu kamu ketahui:

a. Laut:

• Sebelah utara: Laut Jawa

• Sebelah timur: Selat Bali

• Sebelah selatan: Samudra Hindia

• Sebelah barat: Selat Sunda


b. Daratan:

• Sebelah utara: Laut Jawa dan Pulau Kalimantan

• Sebelah timur: Selat Bali dan Pulau Bali

• Sebelah selatan: Samudra Hindia dan Kepulauan Cocos (Australia)

• Sebelah barat: Selat Sunda dan Pulau Sumatera

Pantai Terkenal di Pulau Jawa

Pulau Jawa memiliki keadaan alam yang beragam, termasuk pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Beberapa pantai terkenal yang terletak di Pulau Jawa antara lain:

• Pantai Tirtamaya
• Pantai Tanjung Pakis
• Pantai Tanjung Baru
• Pantai Pangandaran
• Pantai Carita
• Pantai Siung
• Pantai Menganti
• Pantai Ombak Mati
• Pantai Karang Agung
• Pantai Tanjung Lesung
• Pantai Klayar
• Pantai Parangtritis

Dataran Rendah di Pulau Jawa

Sedangkan dataran rendah yang signifikan di pulau ini mencakup daerah
• Madiun di Jawa Timur
• Surakarta di Jawa Tengah
• Semarang di Jawa Tengah

Daftar Gunung Aktif di Pulau Jawa

Pulau Jawa juga dikenal dengan gunung-gunungnya yang aktif dan memiliki pemandangan yang menakjubkan. Beberapa gunung terkenal di Pulau Jawa adalah :

• Gunung Merapi
• Gunung Kelud
• Gunung Salak
• Gunung Semeru
• Gunung Papandayan
• Gunung Ciremai
• Gunung Merbabu
• Gunung Bromo
• Gunung Tangkuban Perahu
• Gunung Sindoro
• Gunung Sumbing
• Gunung Prau
• Gunung Lawu
• Gunung Ijen
• Gunung Argopuro

Gunung-gunung ini tidak hanya menjadi ikon alam tetapi juga memiliki peran penting dalam budaya dan kehidupan masyarakat setempat.

Dengan keberagaman geografisnya, Pulau Jawa tidak hanya menjadi pusat ekonomi dan politik di Indonesia tetapi juga menyimpan kekayaan alam dan budaya yang sangat berharga.

Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads