Umat Islam di Kampung Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, kembali melaksanakan tradisi mepatung saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Setelah menggelar salat Id, mereka langsung menuju lokasi pemotongan hewan kurban di kampung masing-masing.
Konsep tradisi mepatung identik dengan gotong royong. Warga tampak bahu-membahu dan berbagi tugas saat menyembelih hewan kurban di kampung tersebut. Ada yang bertugas memotong hewan kurban, ada pula yang mengemas potongan daging kurban untuk selanjutnya dibagikan kepada warga.
Ketua Panitia Kurban Kampung Kusamba, Sanubari, mengungkapkan sebanyak 31 kambing dan lima sapi dipotong untuk kurban pada Lebaran Haji tahun ini. Warga yang sudah terdaftar sebagai penerima dapat langsung mengambil daging kurban untuk diolah di rumah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 250 kepala keluarga (KK) yang wajib diberikan (daging kurban), termasuk pendatang yang kos dan mengontrak rumah," kata Sanubari kepada detikBali, Senin (17/6/2024).
Sanubari menerangkan daging kurban juga diberikan kepada tokoh Islam di Kabupaten Klungkung. "Sedangkan pemberi kurban diberikan daging bagian paha sesuai kesepakatan dari panitia," imbuhnya.
Proses pemotongan daging kurban di Klungkung juga melibatkan petugas kesehatan hewan (keswan) dari Dinas Pertanian Klungkung. Petugas keswan mengecek daging sapi dan kambing untuk memastikan daging kurban itu aman untuk dikonsumsi.
Selain sumbangan dari warga Kusamba, satu dari puluhan hewan kurban yang dipotong hari ini merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung. Hewan kurban berupa sapi itu diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika.
Jendrika mengatakan hubungan antara umat Hindu dan Islam di Klungkung berjalan harmonis sejak lama. "Tahun ini kami menyerahkan tiga ekor sapi di Kampung Lebah, Gelgel, dan Kusamba sebagai wujud toleransi umat beragama dan saling berbagi untuk semua," kata Jendrika.
(iws/iws)