Indonesia memiliki kurang lebih 127 gunung api aktif yang tersebar di seluruh wilayah kepulauannya. Hal tersebut menjadikan bencana alam berupa gunung meletus menjadi bencana yang sudah pasti terjadi di Indonesia.
Adapun selain klasifikasi aktif tidaknya suatu gunung api, sejatinya terdapat faktor-faktor lain yang mengelompokkan gunung api menjadi beberapa kelompok. Faktor tersebut seperti bentuk gunung, aktivitas, dan tipe letusannya.
Apa saja jenis gunung api berdasarkan bentuk, aktivitas, dan tipe letusannya? Dikutip dari berbagai sumber, berikut pengelompokkan gunung api berdasarkan bentuk, aktivitas, dan tipe letusannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis Gunung Api Berdasarkan Bentuknya
1. Gunung api maar
Jenis gunung api ini memiliki bentuk menyerupai lubang besar seperti kawah danau.
2. Gunung api strato/kerucut
Jenis gunung api ini memiliki bentuk kerucut dengan lapisan lava serta abu yang mengelilingi puncaknya.
3. Gunung api tameng/perisai
Jenis gunung api ini memiliki bentuk tidak terlalu kerucut dan tinggi melainkan lebih landau seperti tembok tidak beraturan yang dimaknai seperti tameng atau perisai.
Jenis Gunung Api Berdasarkan Aktivitasnya
1. Gunung api aktif
Jenis gunung api yang menyimpan material-material di dalamnya sehingga diartikan masih bekerja mengeluarkan asap, letusan, dan gempa pada periode waktu tertentu.
2. Gunung api mati
Jenis gunung api yang tidak memiliki catatan erupsi sejak 1.600.
3. Gunung api istirahat
Jenis gunung api yang dapat meletus sewaktu-waktu lalu istirahat dalam jangka waktu tertentu namun masih berpotensi untuk kembali meletus.
Jenis Gunung Api Berdasarkan Tipe Letusannya
1. Gunung api hawaiian
Gunung api tipe ini terjadi karena lava yang sangat cair dan bentuknya seperti tameng dan mengalir ke segala arah. Skala letusan gunung api ini relatif kecil namun terjadi secara intensif. Contoh gunung dengan tipe letusan ini yakni gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
2. Gunung api strombolian
Gunung api ini memiliki letusan dengan interval waktu yang hampir sama. Jarak letusannya kurang lebih 12 menit dan setiap kurang dari 12 menit tersebut lava akan mendidih dan kemudian meletus dan begitu seterusnya.
3. Gunung api volcanian
Gunung api ini mengeluarkan material padat seperti bom, abu, lapilli, lava, dan lainnya ketika meletus. Tipe letusannya terdiri atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma sehingga bisa menimbulkan tekanan yang sedang hingga tinggi tergantung pada dangkal atau dalamnya dapur magma. Dampaknya, daya rusak yang dihasilkan akan cukup besar.
4. Gunung api pelean
Gunung ini api memiliki tipe letusan yang terjadi karena adanya penyumbatan pada kawah yang berbentuk seperti jarum. Sumbatan tersebut menyebabkan adanya tekanan gas yang terus menerus bertambah hingga meletus sewaktu-waktu ketika sudah tidak bisa ditahan.
5. Gunung api merapi
Gunung ini memiliki tipe letusan yang mengeluarkan lava kental yang dapat menyumbat mulut kawah. Hal itu mengakibatkan tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan berakhir sumbatan terangkat dengan pecah-pecah.
Sumbatan itu lalu terdorong ke atas dan terlempar keluar. Material-material ini kemudian turun ke lereng gunung yang disebut gloedlawine seiring dengan itu terjadi fenomena awan panas atau wedhus gembel. Gunung dengan tipe letusan ini tergolong sangat berbahaya.
6. Gunung api st. Vincent
Gunung api ini biasanya mengalami letusan yang turut memuntahkan isi danau. Bisanya letusan tipe ini memang terjadi pada gunung api yang memiliki danau kawah. Material yang dikeluarkan seperti lava agak kental, tekanan gas sedang, dan air danau. Tipe letusan ini mengakibatkan adanya banjir lahar panas yang sangat berbahaya.
7. Gunung api sursteyan
Gunung api tipe ini memiliki letusan yang sama dengan tipe volcanian namun kekuatan letusannya lebih besar. Letusan gunung api ini biasanya terdiri dari magma basaltik.
8. Gunung api plinian
Gunung api ini memiliki letusan yang sangat dahsyat. Material yang dilemparkan bisa mencapai ketinggian 80 kilometer (km).
Ciri letusannya biasanya dimulai dengan letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan awan menyerupai bunga kol di ujungnya. Saking dahsyatnya, letusan ini dapat membobol puncak vulkan hingga dinding kawah merosot.
Demikianlah informasi mengenai jenis gunung api berdasarkan bentuk, aktivitas, dan tipe letusan. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda.
Artikel ini ditulis oleh Ni Wayan Santi Ariani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)