Pedagang Kuliner Labuan Bajo Bantah 'Getok' Tarif Makan Turis Rp 530 Ribu

Pedagang Kuliner Labuan Bajo Bantah 'Getok' Tarif Makan Turis Rp 530 Ribu

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 06 Jun 2024 11:57 WIB
Wisatawan di tempat kuliner seafood Kampung Ujung, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (5/6/2024).
Wisatawan di tempat kuliner seafood Kampung Ujung, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (5/6/2024). Foto: Ambrosius Ardin/detikBali
Manggarai Barat -

Pelaku usaha kuliner seafood Kampung Ujung, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), membantah tudingan turis yang merasa 'digetok' tarif mahal. Keluhan wisatawan tersebut viral di media sosial (medsos).

detikBali menemui RS, pemilik lapak seafood di Kuliner Kampung Ujung, Kamis (5/6/2024) malam. RS adalah pemilik lapak yang harga makanannya dikeluhkan oleh wisatawan. Sejumlah pelaku usaha kuliner di Kampung Ujung juga ikut mendampingi saat detikBali mewawancarai RS.

RS membenarkan total tagihan makan dan minum kepada wisatawan tersebut mencapai Rp 530 ribu. Rinciannya, seperti dalam nota tagihan yang beredar luas di medsos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan tersebut menjelaskan dengan detail rincian harga setiap menu yang dipesan oleh wisatawan tersebut. RS dengan tegas mengatakan makanan yang dipesan wisatawan tersebut sudah diketahui sejak awal. Kecuali harga minuman dan nasi.

"Tamu lihat ikannya, tunjuk ikannya harga berapa, kami kasih tahu harganya Rp 150 (ribu), oke. Tambahannya sayur saja sama tahu tempe," ungkap RS.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan wisatawan tersebut awalnya menawar harga ikan di lapak lainnya. Pelancong tersebut lalu memilih makan di lapak milik RS setelah ada kesepakatan harga. Ia mengeklaim ada tawar-menawar harga ikan dengan wisatawan tersebut.

RS mengaku tidak mencantumkan harga makanan dan minuman di daftar menu, seperti lapak-lapak lainnya. Namun, ia mengeklaim pengunjung sudah mengetahui harga sebelum makanan disajikan. Bahkan, ia dan wisatawan tersebut sempat negosiasi terkait harga makanan dan minuman itu.

"Sudah sampaikan di awal (harga makanan), kami kan deal dulu harga baru kita bawa ke belakang proses ikannya. Tidak mungkin kami tidak deal langsung proses ikannya. Harus deal di depan baru kami proses," tegas RS.

RS mengakui tidak memberitahukan harga minuman yang dikeluhkan oleh wisatawan tersebut. Jeruk murni ia banderol dengan harga Rp 50 ribu per gelas.

RS menerangkan harga makanan di kuliner Kampung Ujung terlihat mahal karena bahan bakunya juga mahal. Dia mengeklaim pedagang tidak mendapat untung banyak.

Bahkan, menjual minuman jeruk murni dengan harga Rp 50 ribu per gelas saja bisa saja rugi.

Sebelumnya, harga makanan di pusat kuliner seafood Kampung Ujung dikeluhkan wisatawan hingga viral di medsos. Wisatawan tersebut merasa dipalak lantaran total tagihan makanan untuk empat orang yang menurutnya kelewat mahal.

Berdasarkan video yang beredar, seorang wisatawan membeberkan rincian tagihan makanan untuk empat orang mencapai Rp 530 ribu. Ia pun menunjukkan nota pembelian makanan dengan rincian satu ekor ikan Rp 150 ribu, dua potong tahu tempe Rp 40 ribu, kangkung Rp 50 ribu.

Lalu, ada terong Rp 30 ribu, nasi Rp 40 ribu, tiga buah jeruk murni Rp 150 ribu, satu buah jeruk biasa Rp 25 ribu, serta pajak restoran 10 persen. "Tidak ada perdebatan tetap kami bayar," ujar wisatawan tersebut dalam video viral yang diunggah akun Instagram @m8nusantara.

Wisatawan tersebut lantas mengingatkan warganet yang ingin makan di pusat kuliner Kampung Ujung untuk menanyakan harga makanan terlebih dahulu. Sebab, harga makanan di tempat itu tak tertera dalam daftar menu.

"Yang mau makan di sini (kuliner Kampung Ujung) hati-hati, tanya harga dulu sebelum pesan karena di menu tidak ada harga," katanya.

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Manggarai Barat telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengawasi harga makanan di kuliner Kampung Ujung. Pembentukan satgas itu merespons keluhan wisatawan mahalnya harga makanan di kuliner Kampung Ujung.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads