DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
KS (23) dan PY (5), kakak beradik asal Buleleng yang ditemukan tewas bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Badung, akan diaben pada 30 Juni 2024. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dusun Rendetin, I Made Artana.
"30 Juni (diaben) karena di sana baru ada hari baik atau dewasa," kata Artana, Selasa (29/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biaya upacara ngaben terkumpul dari donasi kurang lebih sebanyak Rp 130 juta. KS dan saudaranya adalah anak yatim piatu. Ayahnya meninggal 5 tahun lalu dan ibunya meninggal 4 tahun lalu karena sakit.
KS dan Saudaranya Sudah Mendapat Bantuan
KS merupakan salah satu warga kurang mampu di Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. KS sempat mendapat sejumlah bantuan dari pemerintah, seperti program keluarga harapan (PKH) hingga beras untuk keluarga miskin (raskin) saat masih menempuh bangku sekolah. Namun setelah lulus, bantuan tersebut otomatis tidak lagi diterima KS.
Setelah itu, KS dan saudaranya yang yatim piatu itu diajukan memperbarui data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) agar tetap mendapatkan bantuan.
"Sudah diajukan, namun memang belum keluar dari pusat. Entah apa kendalanya kan kami tidak tahu," kata Artana.
Setelahnya, KS diajukan menerima bantuan pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) dan mendapatkan bantuan tersebut pada 2023. KS juga mendapat bantuan lain dari pemerintah dan nonpemerintah.
Sebelumnya, kakak beradik di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, KS dan adiknya, PY ditemukan tewas diduga bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Badung, Minggu (26/5/2024). Nestapa, akhir hidup mengenaskan bagi kakak beradik yatim piatu dan hidup miskin itu.
"Kondisinya memang kurang mampu. Yatim piatu. Dia berhenti kerja agar bisa jaga adiknya. Kerja serabutan di rumah, servis alat elektronik," jelas Perbekel Desa Bontihing I Gede Pawata, Senin (27/5/2024).
Setelah dipulangkan ke rumah duka di Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, jenazah kakak beradik itu langsung dimakamkan di Setra Desa Bontihing, Senin dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita.
(nor/dpw)