Kakak-Adik Bunuh Diri di Jembatan Tukad Bangkung Sempat Minta Hidup Mandiri

Kakak-Adik Bunuh Diri di Jembatan Tukad Bangkung Sempat Minta Hidup Mandiri

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 29 Mei 2024 10:45 WIB
Jasad salah satu korban yang diduga melompat dari Jembatan Tukad Bangkung, Minggu (26/5/2024).
Jasad salah satu korban yang diduga melompat dari Jembatan Tukad Bangkung, Minggu (26/5/2024). Foto: Istimewa
Buleleng -

DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

KS yang ditemukan bunuh diri bersama adiknya, PY (5), di Jembatan Tukad Bangkung, Badung, ternyata pernah meminta untuk hidup mandiri tanpa bantuan keluarga. Hal itu diungkapkan GM, paman almarhum.

GM menceritakan pria berusia 23 tahun itu merupakan sosok yang irit bicara bahkan cenderung pemalu. KS juga jarang bergaul di lingkungan desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesehariannya tertutup kurang pergaulan. (Bergaul) sama keluarga saja. Orangnya pendiam dan tidak banyak bicara," kata GM ditemui detikBali, Selasa (28/5/2024).

Sejak orang tua KS meninggal, GM dan paman korban yang lain turut merawat tiga bersaudara itu. Namun beberapa tahun lalu, KS meminta untuk mandiri.

"Setelah orang tuanya meninggal, saya sama pamannya lagi satu (yang mengurus KS dan saudaranya). Bergilir sama adik saya," jelas GM.

KS kemudian merantau dan bekerja di Denpasar. Namun, PY tetap diasuh oleh GM dan keluarga lainnya.

KS hanya bekerja di Denpasar selama satu bulan. Setelah itu berhenti karena sakit.

KS lanjut bekerja di rumah dengan membuka jasa servis alat elektronik. Sebelum itu dia juga pernah bekerja di bengkel di wilayah Buleleng. Namun juga tidak bertahan lama.

Sebelumnya, kakak beradik di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, KS (23) dan adiknya, PY (5) ditemukan tewas diduga bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Badung, Minggu (26/5/2024). Nestapa, akhir hidup mengenaskan bagi kakak beradik yatim piatu dan hidup miskin itu.

"Kondisinya memang kurang mampu. Yatim piatu. Dia berhenti kerja agar bisa jaga adiknya. Kerja serabutan di rumah, servis alat elektronik," jelas Perbekel Desa Bontihing I Gede Pawata, Senin (27/5/2024).

Setelah dipulangkan ke rumah duka di Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, jenazah kakak beradik itu langsung dimakamkan di Setra Desa Bontihing, Senin dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita.




(nor/dpw)

Hide Ads