Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, kembali terbakar. Asap dari kebakaran itu sangat mengganggu wisatawan di Pulau Lembongan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung, I Nyoman Sidang mengatakan upaya pemadaman dilakukan secara manual dengan menggunakan mesin penyedot air yang diambil dari air payau kawasan mangrove Lembongan. Kebakaran sudah berlangsung sejak kemarin.
"Hari ini air mulai naik, jadi kami bisa bekerja memadamkan api, apinya sudah mulai padam tapi asap pekat masih muncul," kata Sidang saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (28/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sidang mengatakan penyemprotan diutamakan pada titik yang keluar asap pekat, untuk mencegah asap keluar lebih luas lagi utamanya ke kawasan hotel dan vila serta objek wisata mangrove.
"Mudah-mudahan hari ini bisa dituntaskan. Kebakaran ini akibat dari cuaca yang panas yang membuat gas metana dalam sampah keluar menimbulkan percikan api dan membakar sampah," imbuhnya.
Perbekel Desa Jungut Batu, Made Gede Suryawan, mengatakan api tiba-tiba saja muncul dan hampir menyambar alat berat yang ada di dekat tumpukan sampah di sana.
"Asapnya pekat naik, mungkin sebelumnya sudah terbakar di bawah dan saat menyembul keluar selain api asap juga tebal," kata Suryawan.
Suryawan menyebut walaupun dalam kondisi terbakar, sampah tetap dibuang di TPA itu karena tidak ada lagi tempat pembuangan sampah lain di sana. TPA itu menampung sampah dari Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu khusus di kawasan Pulau Lembongan.
"Tetap buang tapi di sisi yang tidak terbakar, saat ini sedang diupayakan pemadaman," ujarnya.
Diketahui, TPA tersebut pernah terbakar pada Januari 2024. Sama seperti sebelumnya, kebakaran itu menyebabkan aktivitas pariwisata di sana terganggu.
(dpw/dpw)