Sarifah (78), perempuan lanjut usia (lansia) asal Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kabupaten Karangasem, Bali, diduga kerap dianiaya oleh anak kandungnya berinisial FR. Kelian Banjar Dinas Bukit Tabuan, Mahyudin, membeberkan kronologi terungkapnya dugaan penganiayaan itu.
Mahyudin menceritakan dugaan kasus penganiayaan terungkap ketika seorang warga hendak menyerahkan bantuan kepada Sarifah. Warga tersebut melihat ada banyak luka memar di tubuh korban dan sempat dilaporkan ke warga yang lain, tetapi tidak ada yang berani bertanya atau mencari tahu.
"Saat penyerahan bantuan BLT kepada Ibu Sarifah, itu harus disertai bukti dokumentasi. Dari situ terlihat ada memar di bagian pipi dan bekas luka di bagian bahu. Sehingga saat itu, warga beranggapan ada perlakuan kurang baik dari anaknya, tapi kami tidak berani menuduh," kata Mahyudin, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu datang anak korban yang tinggal di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, untuk menjenguk Sarifah. Anaknya lalu bertanya ke ibunya mengenai luka dan lebam yang dialaminya saat rumah sepi. Akhirnya, Sarifah mengaku sering diperlakukan tidak baik oleh FR.
Atas pengakuan Sarifah tersebut, akhirnya anak melapor kepada Mahyudin. Menyikapi laporan itu, Mahyudin bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan masyarakat datang ke rumah FR guna mencari jalan keluar atas dugaan penganiayaan tersebut.
"Tapi, korban (Sarifah) menolak untuk damai dan meminta lanjut ke Polres. Karena tidak ada titik terang dugaan penganiayaan tersebut akhirnya dilaporkan ke polisi," ujar Mahyudin.
Mahyudin mengungkapkan kondisi Sarifah kini sudah membaik. Hal itu diketahui Mahyudin setelah menjenguk Sarifah di rumah saudaranya yang masih berada di Lingkungan Bukit Tabuan.
"Kondisinya semakin baik, walaupun hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Mengingat kondisinya yang lumpuh," ungkap Mahyudin.
Sarifah juga dikatakan sudah mulai bisa diajak berkomunikasi. Walaupun dengan terbata-bata. Karena, selain lumpuh Sarifah juga menderita sakit TBC yang sudah dideritanya sejak lama.
Seperti diketahui, sebelumnya terdapat video dan foto yang beredar di WhatsApp soal dugaan penganiayaan Sarifah. Terlihat Sarifah sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Karangasem. Tampak kondisi Sarifah cukup banyak mengalami luka lecet dan lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Mahyudin menegaskan jika video dan foto Sarifah yang beredar di grup WhatsApp bukan pada saat menjalani perawatan karena dugaan penganiayaan. Namun, video tersebut pada saat Sarifah menjalani perawatan karena sakit TBC yang dideritanya.
"Video itu sudah lama, saat Sarifah menjalani perawatan karena sakit TBC. Saya tidak tahu siapa yang menyebarkan sehingga dikaitkan dengan dugaan penganiayaan," ucap Mahyudin.
Kepala Unit (Kanit) IV Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Karangasem Ipda I Gede Alit mengatakan kasus dugaan penganiayaan Sarifah masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Terduga pelaku juga masih berstatus saksi.
"Nanti kalau kasusnya sudah naik ke penyidikan, saya akan berikan penjelasan secara lengkap," ujar Alit.
(hsa/iws)











































