10 Hewan yang Sudah Terancam Punah, Ada Jalak Bali

10 Hewan yang Sudah Terancam Punah, Ada Jalak Bali

Rio Raga Sakti - detikBali
Selasa, 21 Mei 2024 11:14 WIB
Dugong
Dugong. Foto: Getty Images
Denpasar -

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Terdapat banyak sekali hewan yang unik dan menawan di Indonesia. Namun, kekayaan ini terancam oleh perburuan liar, hilangnya habitat, dan perdagangan ilegal.

Di tengah upaya konservasi yang terus berlangsung, pemerintah Indonesia telah menetapkan sejumlah hewan yang dilindungi. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan mencegah kepunahan spesies.

Berikut 10 hewan yang sudah terancam punah dan dalam status dilindungi.

Daftar Hewan yang Terancam Punah

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Burung Jalak Bali

A Bali mynah prepared to be released into the wild perch on three branches inside an enclosure in Tabanan, Bali, Indonesia on April 17, 2022. Capture of the highly sought collector's item in the international cage bird trade for more than a century coupled with habitat loss led to the bird being listed as A Bali mynah prepared to be released into the wild perch on three branches inside an enclosure in Tabanan, Bali, Indonesia on April 17, 2022. Capture of the highly sought collector's item in the international cage bird trade for more than a century coupled with habitat loss led to the bird being listed as "critically endangered" in 1994. By 2001 only a few Bali mynahs were living in the wild with thousands in captivity across the globe, but, a conservation program over the past 10 years has seen success with population now estimated to be more than 400 throughout West Bali National Park. (AP Photo/Tatan Syuflana) Foto: AP/Tatan Syuflana

Burung Jalak Bali merupakan burung endemik asli Bali yang ditemukan pada tahun 1910 oleh Walter Rothschild. Saat ini, Jalak Bali sudah masuk dalam daftar hewan yang terancam punah dan dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Ada banyak faktor yang membuat Jalak Bali menjadi langka, seperti perburuan liar dan proses reproduksi Jalak Bali yang membutuhkan waktu yang lama.

Hal tersebut dikarenakan Jalak Bali merupakan satwa yang hanya memiliki satu pasangan saja pada saat musim kawin. Oleh karena itu, banyak orang yang beranggapan bahwa Jalak Bali adalah burung yang romantis.

2. Burung Cendrawasih

The most famous Cenderawasih bird is a member of the Paradisaea genus, including its type species, the large yellow-Cenderawasih, Paradisaea apoda. This type is described from specimens brought to Europe from trade expeditions. This specimen was prepared by native traders by removing their wings and legs so that they could be used as decorations. This is unknown to explorers and has led to the belief that this bird never landed but remained in the air because of its feathers. This is the origin of the name bird of paradise ('bird of paradise' by the British) and the name of the type of apoda - which means 'legless'.The most famous Cenderawasih bird is a member of the Paradisaea genus, including its type species, the large yellow-Cenderawasih, Paradisaea apoda. This type is described from specimens brought to Europe from trade expeditions. This specimen was prepared by native traders by removing their wings and legs so that they could be used as decorations. This is unknown to explorers and has led to the belief that this bird never landed but remained in the air because of its feathers. This is the origin of the name bird of paradise ('bird of paradise' by the British) and the name of the type of apoda - which means 'legless'. Foto: Getty Images/iStockphoto/Yamtono_Sardi

Burung Cendrawasih merupakan hewan yang menjadi maskot Pulau Papua. Berbeda dengan burung lainnya, burung Cendrawasih lebih menyukai berada di dataran rendah. Dengan bulu-bulu yang berwarna-warni dan pola yang rumit, mereka sering kali dianggap sebagai salah satu burung paling indah di dunia.

Warna-warna mencolok seperti kuning, merah, biru, dan hijau yang menghiasi tubuh mereka menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi burung jantan yang menggunakan bulu-bulu ini dalam tarian indah untuk menarik perhatian betina selama musim kawin.

ADVERTISEMENT

Namun, keindahan ini juga membawa ancaman serius bagi kelangsungan hidup burung Cendrawasih. Bulunya yang menawan telah lama menjadi incaran para pemburu liar yang mencari keuntungan pribadi.

3. Burung Merak

Burung merak Hijau jantan (pavo muticus) berada di Savana Sadengan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (2/6/2023). Data International Union for Conservation of Nature (IUCN) populasi merak hijau di seluruh dunia sekitar 10ribu hingga 20 ribu ekor yang hidup di alam liar, sedangkan di Indonesia kurang dari 1.000 individu saja. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nzBurung merak Hijau jantan (pavo muticus) berada di Savana Sadengan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (2/6/2023). Data International Union for Conservation of Nature (IUCN) populasi merak hijau di seluruh dunia sekitar 10ribu hingga 20 ribu ekor yang hidup di alam liar, sedangkan di Indonesia kurang dari 1.000 individu saja. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nz Foto: ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA

Di Indonesia, Merak dapat ditemukan di area Jawa. Burung yang satu ini lebih menyukai hidup di dataran rendah di wilayah tropis. Merak adalah salah satu burung yang paling ikonik di Indonesia, terkenal karena keindahan bulu ekornya yang memukau dan menjadi simbol keanggunan dan kemegahan alam.

Mirip dengan burung Cendrawasih, Merak juga menjadi target perburuan liar karena bulu-bulunya yang indah. Bulu ekor Merak jantan, dengan pola 'mata' yang khas, sangat diminati untuk dekorasi dan ornamen, menjadikannya incaran bagi para pemburu.

4. Macan Tutul Jawa

Macan tutul di perkampungan lereng Pegunungan Sanggabuana Karawang terekam kamera trapMacan tutul di perkampungan lereng Pegunungan Sanggabuana Karawang terekam kamera trap Foto: istimewa/SCF

Macan tutul Jawa adalah subspesies macan tutul yang memiliki ukuran tubuh paling kecil dibandingkan dengan subspesies macan tutul lainnya. Macan ini merupakan hewan endemik yang hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa, menjadikannya salah satu kekayaan fauna yang sangat berharga bagi Indonesia.

Sayangnya, keberadaan macan tutul Jawa semakin terancam. Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan populasi mereka adalah kerusakan habitat alami. Deforestasi yang masif untuk kepentingan pertanian, perkebunan, dan pemukiman manusia telah mengurangi luas hutan tempat macan ini hidup dan berburu.

5. Harimau Sumatera

Newborn Sumatran tiger cubs Ede and Kuno, born in February this year, are shown to the media during a naming ceremony at the Tierpark Zoo in Berlin, Germany, May 14, 2024. REUTERS/LIESA JOHANNSSENNewborn Sumatran tiger cubs Ede and Kuno, born in February this year, are shown to the media during a naming ceremony at the Tierpark Zoo in Berlin, Germany, May 14, 2024. REUTERS/LIESA JOHANNSSEN Foto: REUTERS/Liesa Johannssen

Harimau sumatera merupakan salah satu hewan endemik asli Indonesia, tepatnya di Pulau Sumatra. Sayangnya, populasi harimau Sumatera saat ini semakin menurun dengan cepat.

Salah satu penyebab utama penurunan populasi ini adalah perburuan ilegal. Aktivitas perburuan ini tidak hanya mengurangi jumlah harimau yang ada di alam liar tetapi juga mengganggu struktur sosial dan keseimbangan ekosistem di mana mereka hidup.

Selain perburuan, kerusakan habitat juga menjadi faktor utama yang membuat populasi harimau Sumatera semakin berkurang. Kehilangan habitat mengakibatkan harimau Sumatera kehilangan sumber makanan dan tempat berlindung. Hal ini memaksa mereka mendekati pemukiman manusia dan sering kali berakhir konflik dengan manusia.

6. Orang Utan

Orang utan di Bukit LawangOrang utan di Bukit Lawang Foto: Orang utan di Bukit Lawang (Dok. Pemprov Sumut)

Orang utan juga merupakan satwa endemik Indonesia yang saat ini sudah terancam punah. Penurunan populasi orangutan di alam liar disebabkan oleh berbagai faktor.

Perburuan liar dan perdagangan ilegal bayi orangutan sebagai hewan peliharaan eksotis juga menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan populasi orangutan. Saat ini, pemerintah juga sedang berupaya untuk melindungi satwa ini dengan melakukan konservasi.

7. Gajah Sumatera

Seekor gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar bernama Meisi yang berjenis kelamin betina dipasangkan kalung GPS (GPS Collar).Seekor gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar bernama Meisi yang berjenis kelamin betina dipasangkan kalung GPS (GPS Collar). Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

Gajah sumatera merupakan mamalia terbesar dengan beratnya yang mencapai 6 ton. Namun, dibalik kehebatannya, gajah Sumatera menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan hidupnya dan kini termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi.
Populasi gajah Sumatera terus menurun drastis akibat berbagai faktor, dengan penyebab utama adalah hilangnya habitat alami mereka.

8. Badak Jawa

Badak Jawa, Musofa.Badak Jawa, Musofa. Foto: screenshoot video

Badak jawa merupakan satwa lainnya yang merupakan hewan endemik di pulau Jawa. Namun, sayangnya, keberadaan orangutan saat ini berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan dan terancam punah.

Penyebab utama menurunnya populasi badak jawa adalah perburuan liar culanya yang digunakan untuk berbagai hal. Cula badak jawa dihargai harga yang fantastis di pasar gelap, maka dari itu banyak pemburu liar yang mengincar cula badak jawa.

9. Komodo

Igit Siswangki merupakan perawat atau keeper komodo di Taman Safari Indonesia. Meski sempat tiga kali digigit, Igit tetap merawat komodo dengan sepenuh hati.Igit Siswangki merupakan perawat atau keeper komodo di Taman Safari Indonesia. Meski sempat tiga kali digigit, Igit tetap merawat komodo dengan sepenuh hati. Foto: Agung Pambudhy

Komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia. Kadal ini bisa ditemukan di pulau Komodo, flores, dan pulau di sekitarnya. Keberadaan komodo tidak hanya menambah keunikan biodiversitas Indonesia, tetapi juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Salah satu upaya konservasi utama adalah pembentukan Taman Nasional Komodo. Taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan ekosistem uniknya dari ancaman seperti perburuan liar, perusakan habitat, dan gangguan manusia.

10. Dugong

DugongDugong Foto: Getty Images

Dugong merupakan mamalia laut raksasa yang hidup di sekitar perairan utara Australia. Namun, saat ini populasi dugong sedang mengalami penurunan yang dikarenakan karena pemburu liar. Dugong diburu karena berbagai alasan, termasuk dagingnya yang dianggap sebagai makanan lezat.

Selain itu, perubahan iklim dan polusi laut juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup dugong. Pemanasan global menyebabkan perubahan suhu air laut dan penurunan kualitas habitat rumput laut, yang merupakan sumber makanan utama dugong. Polusi laut, seperti limbah plastik dan zat kimia berbahaya, juga dapat meracuni dugong dan merusak lingkungan laut tempat mereka hidup.

Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads