Lahan Sawah di Bali Kerap Beralih Fungsi, AHY: Sama-sama Punya Kepentingan

Badung

Lahan Sawah di Bali Kerap Beralih Fungsi, AHY: Sama-sama Punya Kepentingan

I Wayan Sui Suadnyana, Agus Eka Purna Negara - detikBali
Minggu, 19 Mei 2024 19:22 WIB
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk menghadiri WWF, Minggu (19/5/2024). (Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Foto: Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk menghadiri WWF, Minggu (19/5/2024). (Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Badung - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyadari masifnya pembangunan akomodasi pariwisata di Bali. Pembangunan itu banyak mengorbankan lahan sawah aktif.

AHY mengatakan pembangunan itu tidak lepas dari berbagai faktor kepentingan. Pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi tetapi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

"Kami ingin mengejar pertumbuhan ekonomi kita. Masyarakat punya penghasilan yang baik dan lapangan pekerjaan yang terbuka. Di sisi lain, kita juga punya kepentingan mendasar yang fundamental menjaga kelestarian lingkungan," kata AHY ketika ditemui saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Minggu (19/5/2024).

AHY menegaskan pembangunan di daerah harus tetap mengacu rencana detail tata ruang (RDTR) sehingga jelas peruntukannya sebagai kawasan hijau, industri, pusat ekonomi, dan pemukiman. Kebutuhan untuk mengkonversi lahan, seperti lahan pertanian aktif menjadi kawasan permukiman, harus memperhatikan alokasi yang tepat sehingga alih fungsi lahan juga tidak berdampak negatif dan sesuai peruntukkan.

"Tentunya (alih fungsi lahan) harus diatur dengan baik karena kebutuhan akan terus bertambah, jumlah penduduk juga pasti bertambah. Namun tidak dengan luasan lahan yang tentu tidak akan bisa bertambah. Segitu-gitu saja," sambungnya.

AHY mengakui alih fungsi lahan yang terjadi di beberapa daerah menjadi tantangan bagi dirinya sebagai Menteri ATR/BPN. Karena itu, ia kini lebih serius mengurusi penataan ruang agar berjalan dengan baik.

"Kami tentu tidak bisa bekerja sendiri. Kami lakukan kerja sama dan sinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan, dan pemerintah daerah. Ini semakin menguatkan kolaborasi pemerintahan dalam satu frekuensi yang sama," jelasnya.


(dpw/dpw)

Hide Ads