Video sejumlah pria menjarah sesari (uang pelengkap sesajen) di Pantai Siyut, Desa Adat Tulikup, Kabupaten Gianyar, Bali, viral di media sosial (medsos). Video yang beredar memperlihatkan tiga pria menjarah sesari setelah prosesi persembahyangan.
Para pelaku yang menjarah sesari itu nampak memakai penutup wajah menggunakan baju. Tidak ada protes dari satupun pemilik sarana upacara dan pemedek ketika para pria itu menjarah sesari.
Bendesa Tulikup Kelod, I Nyoman Sukara, mengatakan video viral tiga pria menjarah sesari itu mencoreng nama desa adatnya. Banyak komentar yang mempertanyakan keberadaan desa adat saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desa Adat Tulikup belum mengetahui waktu kejadian itu. Namun, peristiwa menjarah sesari itu diduga terjadi saat prosesi upacara nganyut dari salah satu desa adat di Gianyar beberapa waktu lalu.
"Persis kejadian kami tidak tahu, tapi tiga pria itu bukan dari warga kami, walaupun tidak ditegur langsung oleh pemedek (umat) saat bersembahyang, tapi secara etika itu sudah tidak pantas dilakukan," kata Sukara, Rabu (15/5/2024).
Sukara mengatakan tiga pria yang menjarah sesari itu sudah dicari dan ternyata berasal dari luar Desa Adat Tulikup. Mereka sudah ditegur agar tidak mengulangi perbuatannya.
Kepala Desa (Kades) Tulikup I Made Ardika membenarkan kejadian itu ada di wilayahnya. Menurut Ardika, Pantai Siyut adalah salah satu lokasi melasti dan nganyut umat Hindu dari Gianyar dan Bangli.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, ke depan kami pastikan tidak lagi dan petugas pecalang desa adat siap membantu prosesi agar lebih aman," ujar Ardika.
(dpw/dpw)