Perbaikan-Pembangunan Jalan di Nusa Penida Telan Anggaran Rp 63,3 Miliar

Klungkung

Perbaikan-Pembangunan Jalan di Nusa Penida Telan Anggaran Rp 63,3 Miliar

I Wayan Sui Suadnyana, I Putu Budikrista Artawan - detikBali
Selasa, 14 Mei 2024 14:34 WIB
Kemacetan di Jalan Toyapakeh menuju objek wisata di wilayah barat dan utara Pulau Nusa Penida, Klungkung, Selasa (14/5/2024). (Dok. Gede Laba)
Foto: Kemacetan di Jalan Toyapakeh menuju objek wisata di wilayah barat dan utara Pulau Nusa Penida, Klungkung, Selasa (14/5/2024). (Dok. Gede Laba)
Klungkung -

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Klungkung membeberkan rencana perbaikan dan pembangunan jalan di Kecamatan Nusa Penida pada 2024. Hal itu menanggapi berbagai keluhan masyarakat terkait banyak jalan rusak dan sempit di Nusa Penida.

Kepala Dinas (Kadis) PUPRPKP Klungkung, I Made Jati Laksana, mengatakan perbaikan jalan rusak dan pembangunan jalur baru di Nusa Penida pada 2024 dianggarkan Rp 63,3 miliar. Anggaran itu salah satunya digunakan untuk pemeliharaan rutin tahunan Rp 3,3 miliar. Rinciannya untuk pemeliharaan rutin di Nusa Penida Rp 2,9 miliar, pemeliharaan jembatan kuning Rp 200 juta, dan pemeliharaan jalan di Nusa Lembongan Rp 200 juta.

Sedangkan untuk pembangunan ruas jalan baru bersumber dari dana Instruksi Presiden (Inpres). Pendanaan untuk dua ruas jalur, yakni Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun sepanjang 6 kilometer (km) senilai Rp 37 miliar dan jalur Lembongan-Klatak sepanjang 4,4 km senilai Rp 20 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk dua ruas (jalan ini) merupakan ruas jalan menuju destinasi wisata populer di Nusa Penida, seperti Pantai Kelingking, Broken Beach, dan Angel's Billabong, yang sebelumnya statusnya sebagai jalan desa, kemudian diubah menjadi jalan kabupaten agar penanganan bisa dilakukan maksimal," kata Jati Laksana, Selasa (14/5/2024).

Sedangkan dana APBD Klungkung sebesar Rp 6,3 miliar dipakai untuk pembangunan ruas Jalan Jungut Batu-Klatak sepanjang 2,15 km. Menurut Jati Laksana, perbaikan dan pembangunan jalan dilakukan secara bertahap, karena anggaran juga digunakan di Klungkung daratan.

ADVERTISEMENT

"Saat ini semua sedang proses tender. Kami utamakan dulu yang perawatan rutin karena sangat mempengaruhi angkutan pariwisata yang kerap macet. Salah satunya kawasan Kampung Toyapakeh dan Sebunibus yang merupakan jalur wisata di Nusa Penida bagian barat," jelasnya.

Salah satu sopir angkutan wisata freelance di Nusa Penida, Gede Laba, mengatakan kemacetan terjadi setiap hari mulai pukul 10.00 Wita. Kemacetan terjadi saat kendaraan angkutan wisata mulai keluar dari pelabuhan menuju objek wisata, utamanya barat dan selatan Nusa Penida.

"Parahnya macet di tanjakan, jalan sempit harus berhati-hati tidak jarang yang terpaksa bergesekan jika tidak ada lagi posisi untuk menghindar," kata Laba kepada detikBali, melalui pesan WhatsApp.

Laba mengungkapkan banyak jalan berlubang dan bergelombang di Nusa Penida. Selain itu pengaman aspal berupa jalan beton juga sudah hancur dan berlubang. "Ini mengakibatkan keluhan wisatawan, apalagi mereka yang berkunjung satu hari saja tidak cukup waktu untuk keliling," imbuhnya.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads