Penghargaan yang diberikan pada Senin (13/5) ini diserahkan kepada Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Hadir pula Jaksa Agung RI S.T Burhanudin, pengusaha nasional Chairul Tanjung, pimpinan BUMN, serta Bupati/Wali Kota Se-Bali.
Tamba mengatakan pencapaian ini merupakan bukti komitmennya dalam mengangkat harkat martabat petani kakao Jembrana. Ia pun berharap penghargaan ini semakin meneguhkan predikat Jembrana sebagai Kota Coklat di Indonesia.
"Kakao Jembrana selama ini dikenal sebagai komoditas unggulan di sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan kualitasnya itu sudah diakui dunia dengan ekspor biji kakao dengan kualitas premium," ujar Tamba dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5/2024).
Ia menjelaskan kakao Jembrana tidak hanya diekspor dalam bentuk biji fermentasi, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk turunan yang kreatif. Tak hanya itu, pihaknya juga membangun rumah produksi cokelat bersama di Desa Peh yang diresmikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki tahun lalu.
"Kami tidak ingin hanya produk mentah yang dipasarkan, tapi bagaimana Kabupaten Jembrana juga bisa memproduksi olahan cokelat yang siap untuk dinikmati," jelasnya.
Tak hanya berkomitmen mengembangkan kakao Jembrana pada produksi di hulu. Pihaknya juga mengembangkan kakao di sektor hilir dengan cokelat hasil produksi dari biji kakao beserta turunan lainnya. Hal ini terlihat dari dua brand produk coklat di Jembrana yaitu Coklat Pak Ngah dan Coklat Bahagia Jembrana (Cobana).
(prf/ega)