Hindari Plagiat, Lakukan 7 Tips Parafrase Kalimat Secara Mandiri

Hindari Plagiat, Lakukan 7 Tips Parafrase Kalimat Secara Mandiri

Husna Putri Maharani - detikBali
Selasa, 14 Mei 2024 14:45 WIB
Businesswoman Checking E-mail Online on Laptop
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Denpasar -

Ketika membuat naskah jurnal, detikers pasti akan menggunakan sumber dari internet bukan? Saat menggunakan sumber dari internet, Anda harus berhati-hati dalam menulis agar tidak terdeteksi plagiat oleh alat deteksi plagiarisme.

Salah satu cara untuk menghindari tingkat kesamaan kata yang tinggi, Anda perlu melakukan parafrase. Parafrase merupakan teknik penulisan yang menyajikan kembali ide atau informasi dari sumber asli dengan kalimat berbeda.

Teknik parafrase ini sangat penting untuk menghindari plagiarisme. Oleh sebab itu, detikBali akan memberikan tips parafrase kalimat secara mandiri untuk detikers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Parafrase Kalimat

Berikut ini beberapa tips dalam parafrase kalimat secara mandiri agar tidak dianggap melakukan plagiarisme.

ADVERTISEMENT

1. Memahami Materi secara Mendalam

Sebelum melakukan parafrase, seorang penulis harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi yang akan diulang dengan kata-kata yang berbeda. Proses ini mendorong penulis untuk menggali informasi secara lebih komprehensif, yang pada gilirannya akan memperdalam pengetahuan mereka tentang topik tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik, penulis dapat menyajikan ide dengan sudut pandang yang lebih beragam dan kreatif.

2. Hindari Duplikasi Kalimat

Plagiarisme sering kali terjadi ketika penggunaan kata-kata atau kalimat yang sama dengan sumber aslinya tanpa mengindahkan aturan penulisan yang benar. Dalam upaya menghindari hal ini, penulis melakukan parafrase untuk mengubah kata-kata dan kalimat dengan cara yang membuatnya berbeda dari sumber asli. Dengan demikian, pengulangan kata-kata dan kalimat yang dapat menimbulkan peringatan plagiarisme dalam alat deteksi seperti Turnitin dapat dihindari.

3. Fokus pada Konsep

Dibandingkan sekadar mengganti kata-kata satu per satu, lebih baik berfokus pada pemahaman konsep yang ingin disampaikan dari informasi tersebut. Setelah memahami konsep tersebut, kemudian sampaikan dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri. Ini akan membantu dalam membuat tulisan menjadi lebih orisinal dan menghindari pengulangan yang dapat mengarah pada plagiarisme.

4. Ubah Struktur Kalimat

Salah satu strategi utama dalam melakukan parafrase adalah dengan melakukan perubahan pada struktur kalimat. Ini bisa melibatkan pengubahan urutan kata-kata, mengalihkan dari bentuk aktif menjadi pasif (atau sebaliknya), serta variasi dalam panjang kalimat. Dengan melakukan ini, kita dapat menciptakan perbedaan yang jelas dari teks aslinya.

5. Menjaga Orisinalitas

Parafrase memungkinkan penulis untuk mengintegrasikan pemikiran dan perspektif pribadi mereka terkait materi atau topik yang dipelajari ke dalam tulisan baru. Dengan merumuskan kembali ide-ide tersebut dengan kata-kata mereka sendiri, penulis dapat membuat tulisan mereka menjadi lebih unik dan menghindari kesan bahwa mereka hanya mengulang informasi dari sumber asli. Ini memungkinkan mereka untuk menyampaikan pemahaman dan interpretasi mereka sendiri dengan cara yang orisinal.

6. Gunakan Sinonim

Untuk menghindari pengulangan kata-kata yang sama dengan teks asli, ada baiknya mengganti kata-kata dalam naskah dengan sinonim yang sesuai. Tindakan ini tidak hanya membantu menjaga orisinalitas tulisan, tetapi juga memberikan variasi pada penggunaan bahasa. Dengan melakukan parafrase seperti ini, tulisan akan terasa lebih beragam dan lebih unik, sementara masih mempertahankan makna dan konteks yang sama dengan sumber aslinya.

7. Jangan Hanya Ganti Kata

Parafrase tidak hanya melibatkan penggantian kata-kata dengan sinonim semata. Penting bagi penulis untuk sepenuhnya memahami konteks kalimat dan melakukan perubahan yang substansial pada strukturnya. Ini bisa melibatkan pengubahan urutan kata, restrukturisasi kalimat, serta penggunaan gaya bahasa yang berbeda. Dengan mengubah struktur kalimat secara signifikan, penulis dapat menciptakan sebuah tulisan baru yang orisinal sementara tetap mempertahankan makna yang sama dengan teks aslinya.

Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads