2 Tahun Air Bersih PDAM Putus Imbas Banjir Bandang, 170 KK Buat Bak Swadaya

Jembrana

2 Tahun Air Bersih PDAM Putus Imbas Banjir Bandang, 170 KK Buat Bak Swadaya

I Wayan Sui Suadnyana, I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Kamis, 09 Mei 2024 16:24 WIB
Warga Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, membangun bak swadaya beberapa waktu lalu. Bak dibangun untuk mengatasi persoalan air bersih. (Dok. Kelian Banjar Pangkung Kwa I Wayan Kardiana)
Foto: Warga Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, membangun bak swadaya beberapa waktu lalu. Bak dibangun untuk mengatasi persoalan air bersih. (Dok. Kelian Banjar Pangkung Kwa I Wayan Kardiana)
Jembrana -

Sebanyak 170 kepala keluarga (KK) di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, hidup tanpa air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) selama dua tahun. Saluran air bersih PDAM Jembrana ke Banjar Pangkung Kwa terputus akibat banjir bandang pada Oktober 2022.

Warga Pangkung Kwa tidak tinggal diam di tengah kondisi sulit. Mereka berinisiatif membangun tiga bak penampungan air secara swadaya serta sumbangan berbagai pihak. Bak penampungan kemudian disuplai dari sumber air dan sumur bor yang dibuat warga.

"Sudah lebih dari dua tahun, masyarakat tak tersentuh air bersih dari PDAM akibat banjir bandang. Masyarakat kemudian memiliki gagasan untuk menampung air menggunakan bak kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga," ungkap Kelian Banjar Pangkung Kwa, I Wayan Kardiana, saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (9/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 170 KK dari tiga kelompok kini telah memiliki akses air bersih dari bak penampungan yang telah dibangun. Warga juga secara rutin mengumpulkan iuran untuk memelihara mesin penyedot air dan melakukan perawatan lainnya.

"Rata-rata (iuran) Rp 50 ribu rutin per bulan untuk membeli pulsa listrik. Jadi kami iuran untuk biaya pemeliharaan. Kami sudah antisipasi dengan bak penampungan air ini jika memang seandainya PDAM tidak masuk ke Pangkung Kwa," ujar Kardiana.

ADVERTISEMENT

Kardiana mengungkapkan bak penampungan air ini telah membantu mengatasi permasalahan air bersih di wilayahnya meskipun dibangun secara swadaya. Terlebih air PDAM Jembrana juga sering mati sebelum banjir bandang terjadi.

Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Amerta Jati Jembrana, I Gede Puriawan, mengakui terputusnya air PDAM di Banjar Pangkung Kwa itu akibat banjir bandang 2022. Namun, pihaknya telah menemukan sumber air baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pangkung Kwa.

"Sudah kami ajukan ke pemerintah pusat terkait pengerjaan saluran air dari sumber air sampai ke rumah warga. Kemungkinan perubahan atau induk tahun 2025 baru terlaksana karena anggarannya cukup besar mencapai Rp 800 juta," ujar Puriawan.




(dpw/gsp)

Hide Ads