Nyoman Yogi Mahendra terduduk meratapi nasib kakak, Made Ari Sanjaya; ipar, Nopik Mertasari; dan keponakannya Putu Gede Agus. Sesekali pria berusia 22 tahun itu meneteskan air mata sambil memegang foto pernikahan sang kakak karena tidak kuat menahan rasa sedihnya kehilangan tiga orang sekaligus. Yogi mengenang percakapan terakhir dengan kakaknya.
Ari terakhir kali pulang kampung pada saat libur Lebaran. Setelah itu Yogi, jarang bertemu dengan Ari. "Tiga hari yang lalu terakhir komunikasi. Ngobrol biasa, nanya kabar," katanya.
Yogi menuturkan bahwa Ari merupakan tulang punggung keluarga. Setelah lulus SMP dia memutuskan merantau bekerja di Denpasar dengan bekerja di salah satu pabrik pengalengan ikan di kawasan Benoa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yogi menerangkan Ari baru menikah dengan Nopik pada 2022. Dari pernikahan tersebut keduanya dikaruniai seorang anak pria. "Dia (Ari) jadi tulang punggung keluarga," katanya di Banjar Kawanan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Selasa (7/5/2024).
Yogi mengatakan Ari dari dulu kos di Sesetan. Ia sempat berpindah-pindah kos, tapi masih di wilayah itu. Sejak Februari lalu Ari menetap bersama dengan istri dan anaknya di kos yang terbakar.
Yogi menambahkan keluarga masih mempersiapkan proses pemakaman Ari, Nopik, dan Gede Agus. Rencananya keluarga tersebut akan dimakamkan di Setra Adat Bontihing, pada Jumat (10/5/2024).
Menurut pantauan detikBali, rumah duka sudah ramai oleh para pelayat. Mereka silih berganti datang untuk mengungkapkan bela sungkawa.
Simak Video 'Terjebak di Kamar Mandi Saat Kebakaran, Satu Keluarga Tewas Berpelukan':