Apa Kurikulum Pendidikan Indonesia Saat Ini?

Apa Kurikulum Pendidikan Indonesia Saat Ini?

Zheerlin Larantika Djati Kusuma - detikBali
Selasa, 07 Mei 2024 12:10 WIB
Seorang guru memberikan mata pelajaran kepada siswanya di SD Negeri Kenari 07/08 Pagi, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Kemendikbud Ristek segera meluncurkan pengesahan Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum Nasional yang ditargetkan diadakan pada Maret 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/YU
Ilustrasi sekolah. Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Denpasar -

Apa kurikulum pendidikan Indonesia saat ini? Kurikulum di Indonesia telah mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Indonesia saat ini menerapkan Kurikulum Merdeka, yang menandakan babak baru dalam perjalanan pendidikan nasional.

Kurikulum ini menggantikan Kurikulum 2013 (K-13) yang telah digunakan selama satu dekade. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan kebijakan ini dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.

Kebijakannya terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. Mengapa Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum yang digunakan saat ini? Begini penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Kurikulum Indonesia Saat ini?

Indonesia saat ini menerapkan Kurikulum Merdeka yang menjadi kurikulum nasional. Kurikulum Merdeka diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada Februari 2022, sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila, yang terdiri atas nilai-nilai.

Kurikulum Merdeka hadir dengan semangat baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Di dalamnya, terdapat berbagai pilihan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, memungkinkan siswa untuk menjelajahi minat dan bakat mereka dengan lebih leluasa.

ADVERTISEMENT

Kurikulum ini dirancang dengan cermat untuk mengoptimalkan konten pembelajaran. Hal ini berarti siswa akan memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep-konsep penting dan memperkuat kompetensi mereka.

Kurikulum Merdeka memperkenalkan pendekatan baru untuk memperkuat pencapaian Profil Pelajar Pancasila, yaitu melalui proyek-proyek tematik yang dirancang oleh Kemendikbudristek. Proyek ini berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Dampaknya, siswa dapat menjelajahi berbagai disiplin ilmu dan menemukan solusi kreatif untuk masalah yang relevan dalam kehidupan mereka.

Kurikulum Merdeka sebagai Opsi Pemulihan Pembelajaran

Kurikulum Merdeka merupakan bentuk respons dari adanya kondisi COVID-19. Sebelumnya, pandemi COVID-19 menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran yang memberikan dampak signifikan.

Menghadapi tantangan pembelajaran di masa pandemi, Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kur-2013 yang disederhanakan) sebagai rujukan bagi satuan pendidikan di tahun 2020-2021. Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi sekolah dalam mengelola pembelajaran di tengah situasi yang tidak menentu.

Pada pemulihan pembelajaran, tepatnya pada 2022 hingga 2024, Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan bagi sekolah yang belum siap menggunakan Kurikulum Merdeka. Dinyatakan bahwa sekolah yang belum siap, masih dapat menggunakan kurikulum 2013 dan kurikulum darurat.

Pada 2024 menjadi tahun penentuan kebijakan kurikulum nasional. Hal ini berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini menjadi acuan Kemendikbudristek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan pembelajaran.

Itulah Kurikulum Merdeka, yaitu kurikulum nasional yang digunakan saat ini. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads