Seorang pria bernama Kartiwa (60) ditemukan tewas di kamar sebuah hotel di Jalan Hayam Wuruk Nomor 30, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Minggu (5/5/2024). Diduga kuat, warga Kramat Jati, Jakarta Timur, itu meninggal dunia karena sakit.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan peristiwa itu pertama kali diketahui oleh teman-teman Kartiwa yang menginap satu kamar. Saat ditemukan, Kartiwa berada di atas tempat tidur dengan posisi menyamping ke arah kanan. Kondisinya sudah tidak bernyawa.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Kartiwa. "Saat ditemukan ada bercak noda darah di seprai sebelah kanan mulutnya. Tapi bukan korban kekerasan," kata Sukadi, Minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan beberapa saksi, Sukadi melanjutkan, Kartiwa tiba di hotel bersama ketiga rekannya pada Jumat (3/5/2024) malam. Mereka menginap dalam satu kamar.
Keesokan harinya atau Sabtu sore, Kartiwa dan teman-temannya, yakni Bachramsyah, Ramadhan Anwar, dan Adang Suryana pergi jalan-jalan.
Saat itu, Kartiwa mengeluh sakit kepada teman-temannya. Mereka pun tidak pergi jauh-jauh. Malam harinya saat kembali ke hotel, Kartiwa kembali mengeluh sakit perut dan terasa kembung. Teman-temannya menduga Kartiwa masuk angin.
"Minggu dini hari, salah satu temannya yang baru selesai salat Subuh membangunkan korban dan dua teman-teman. Dua temannya bangun, tapi korban nggak bangun dan tidak bergerak bahkan terlihat ada bercak darah," jelasnya.
Saat temannya memeriksa denyut nadi Kartiwa, ternyata tidak terasa dan diduga kuat Kartiwa sudah meninggal dunia. Teman-temannya lalu menghubungi pihak hotel dan meneruskan laporan ke polisi.
Tim Inafis Polresta Denpasar yang tiba di lokasi pada Minggu pagi, lalu memeriksa keadaan Kartiwa yang sudah sedikit kaku. Diduga, Kartiwa meninggal dunia karena serangan jantung.
"Korban diduga meninggal karena serangan jantung. Di kamar, petugas temukan obat-obatan milik korban (amladopin dan bisoforal). Selanjutnya korban dibawa ke RSUP Ngoerah menggunakan mobil ambulans BPBD Denpasar," terang Sukadi.
(hsa/dpw)