"Karena kita tahu Singapura sampai saat ini menjadi destinasi untuk orang Indonesia juga. Maka kami belajar bagaimana harapan dan ekspektasi dari masyarakat yang ingin berobat lebih baik lagi," ujar Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni seusai melakukan penandatanganan MoU IHC dengan SingHealth di Sanur, Denpasar, Selasa (30/4/2024).
Menurutnya, ini sebagai bentuk upaya untuk melayani masyarakat berobat dengan kualitas yang baik tapi terjangkau secara jarak. "Kami tidak bisa memaksa semua orang harus datang ke sini, tentu itu ada pilihan. Tentu orang menengah bisa ke sini tanpa harus memaksakan dan tentu dengan biaya yang lebih mahal," ucapnya.
Mira membeberkan kerja sama apa saja yang disepakati oleh IHC dan SingHealth selama lima tahun ke depan. Ia ingin Bali yang menjadi destinasi turis mancanegara juga dapat meningkatkan kualitas klinik dan keahlian tenaga kesehatannya untuk melayani dengan lebih cepat.
"Kerja sama dalam meningkatkan layanan kesehatan, meningkatkan kompetensi dari dokter spesialis yang ada, juga passion journey-nya, bagaimana kami memberikan layanan lebih cepat dan passion center," jelasnya.
Selain itu, ini juga membuka kesempatan bagi tenaga kesehatan di Indonesia dan Singapura bisa melakukan pertukaran nakes. Nantinya, Mira menerangkan ada beberapa jenis penyakit yang dapat diobati di Bali International Hospital, seperti cardiology, oncology, neorology, gastroentero-hepatologi, orthopedic (CONGO).
Sementara itu, CEO SingHealth Ng Wai Hoe melihat Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kapasitas dokter dan layanan kesehatannya sehingga dapat lebih baik layanan kesehatannya seperti Singapura. "Kami melihat potensi besar ada komitmen untuk mendorong meningkatkan kapasitas dokter dan layanan kesehatan dan kesempatan baik untuk kolaborasi," ungkapnya.
(nor/gsp)