Kalender Bali 26 April 2024: Tidak Baik untuk Mengatapi Rumah

Kalender Bali 26 April 2024: Tidak Baik untuk Mengatapi Rumah

Ni Wayan Santi Ariani - detikBali
Jumat, 26 Apr 2024 04:30 WIB
Kalender Bali Desember 2022
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Denpasar -

Sukra Pon Tambir atau Jumat 26 April 2024. Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini, di antaranya tidak baik untuk mengatapi rumah.

Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai pedoman kehidupan sehari-hari.

Perhitungan ala ayuning dewasa ini pun menjadi bagian penting dalam kegiatan adat dan ritual di masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ala ayuning dewasa Sukra Pon Tambir atau Jumat 26 April 2024 berdasarkan perhitungan kalender Bali sebagaimana dikutip dari kalenderbali.org.

Sukra Pon Tambir atau Jumat 26 April 2024

· Geni Rawana. Baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, bercocok tanam. (Alahing dewasa 2).

· Kala Gumarang Turun. Baik untuk menanam sirih dan tembakau. Tidak baik untuk pembuatan bibit. (Alahing dewasa 4).

· Kala Jangkut. Baik untuk membuat pencar, jaring, senjata. (Alahing dewasa 4).

· Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).

· Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mepandes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).

· Semut Sedulur. Baik untuk gotong royong, kerja bakti, memulai kampanye, membentuk perkumpulan. Tidak baik mengubur atau membakar mayat. (Alahing dewasa 4).

· Tunut Masih. Baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat. (Alahing dewasa 3).

· Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Patining Amerta, Pratiti: Nama rupa

Artikel ini ditulis oleh Ni Wayan Santi Ariani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/iws)

Hide Ads